DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar melaporkan aksi perusakan bendera partai ke polisi. Puluhan bendera itu dipasang saat memperingati HUT ke-14 partai.
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad meminta kader tidak terprovokasi atas perusakan atribut partai.
"Saya minta kader tidak terpancing provokasi seperti itu. Kader harus berpolitik dengan santun, dan jangan dibalas. Percayakan kepada aparat yang berwenang," kata Sadad kepada awak media, Selasa (8/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua DPRD Jatim ini mengungkapkan perusakan atribut Partai Gerindra terjadi di beberapa daerah. Selain Kabupaten Blitar, perusakan atribut juga terjadi di Bawean, Gresik.
"Perusakan ini juga terjadi di tempat lain. Beberapa waktu lalu terjadi di Bawean, Gresik. Biarlah aparat penegak hukum yang menangani masalah tersebut. Kami tidak terpancing dengan provokasi-provokasi tersebut," terang pria yang masuk bursa Cagub Jatim 2024 itu.
Sadad berpesan kader tetap fokus untuk bekerja kepada rakyat. Sesuai pesan Ketum Prabowo Subianto saat HUT ke-14 Gerindra, kader harus semakin dekat dengan rakyat cilik.
"Pesan Ketum jelas, kita harus kerja untuk kepentingan rakyat, meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya rakyat cilik. Jangan terpancing, apalagi sampai membalas, tidak perlu. Semakin tinggi pohon, maka semakin kencang angin menerpanya," tandasnya.
DPC Gerindra Kabupaten Blitar melaporkan aksi perusakan bendera partai ke polisi. Puluhan bendera itu dipasang saat memperingati HUT ke-14 partai.
Bendera-bendera tersebut diduga sengaja dirusak. Sebab, kain bendera robek dan tiang bendera tidak berubah posisinya.
Bendera Gerindra yang ditemukan rusak berada di empat lokasi. Yakni di pinggir jalan raya Tlogo, Gaprang, Kuningan dan Kanigoro.
(iwd/iwd)