Kronologi Enam Bonek Dianiaya Anak Punk, HP Dirampas Hingga Dipukul Paving

Kronologi Enam Bonek Dianiaya Anak Punk, HP Dirampas Hingga Dipukul Paving

Tim detikcom - detikJatim
Minggu, 30 Jan 2022 16:33 WIB
bonek dianiaya anak punk
Bonek Krian yang menolong bonek Tuban di RS Anwar Medika (Foto: Dok. Azid Zizad)
Sidoarjo -

Enam suporter Persebaya atau bonek asal Tuban menjadi korban penganiayaan anak punk. Kejadian itu membuat salah satu bonek harus masuk rumah sakit.

"Satu korban masuk rumah sakit," ujar salah satu Bonek Krian yang juga salah satu saksi, Azid Ziyad, saat dihubungi detikJatim, Minggu (30/1/2022).

Azid mengatakan kejadian itu berawal saat enam bonek asal Tuban pada Rabu (26/1) sekitar jam 09.00 WIB numpang truk hendak menuju Bali mengikuti pertandingan Persebaya vs PSS Sleman. Saat truk itu melintas di by pass Krian, enam bonek tersebut disuruh turun oleh empat anak punk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awal kejadian di by pass Krian pada siang hari. Posisinya itu ada di atas truk. Pas lampu merah, disuruh turun oleh empat anak punk," kata Azid.

Setelah turun, keenam bonek itu dibawa ke sebuah warkop kosong di daerah By Pass Krian. Di situ, empat anak punk memberi enam bonek itu makan dan minum. Kemudian, mereka mengajak para bonek pesta miras.

ADVERTISEMENT

"Jadi awalnya diperlakukan baik, dikasih makan-minum. Terus mereka maksa ngajak pesta miras. Ada tiga anak yang terpaksa mau minum," kata Azid.

bonek dianiaya anak punkAmbulans milik bonek yang antar bonek Tuban pulang (Foto: Dok. Azid Zizad)

Ternyata di balik niat baik anak punk itu tersembunyi niat jahat. Mereka memang sengaja membikin mabuk para bonek mania itu. Niat sebenarnya mereka adalah merampas HP.
Benar saja, saat tiga bonek itu sudah teler, dengan mudah HP mereka dirampas. Namun tiga bonek lainnya melawan saat HP nya dirampas. Mereka pun baku hantam.

"Mereka yang ngelawan malah dihajar balik. Dua dipaving (dipukul menggunakan batu paving)," jelas Dwi.

Satu korban yang dipukul batu paving hingga 10 kali pingsan. Tapi satu bonek lain yang juga dipukul paving di kepala belakang tidak pingsan. Lalu para anak punk mengajak lima korban lainnya ke rumah kosong di Legundi, Gresik. Mereka disandera dari siang hingga sore sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka diancam jika melapor, maka pelaku akan melukainya. Mereka mengancam sambil menodong dengan pisau.

"Satu korban itu pingsan dan ditinggal, yang lain (5 orang lainnya) dibawa pergi ke rumah apung, disandera di sana. Mereka (anak punk) juga bawa pisau dan ngancam jangan sampai bonek itu melapor ke polisi," lanjut Azid.

Saat menyendera, para anak punk itu melepas seorang bonita (bonek wanita) yang terus menerus menangis. HP bonita itu juga dikembalikan. Sedangkan 4 orang lainnya belum dilepas.

"Karena cewek itu (bonita) nangis terus, keempat anak punk sepakat untuk melepas dia sama HP-nya," kata Azid.

Sampai akhirnya empat bonek lainnya yang disandera berusaha melarikan diri dan berhasil kabur di sore hari sekitar pukul 15.00 tanpa membawa HP. Mereka juga sempat melawan dan mengalami luka di tubuhnya.

Sedangkan seorang bonek yang pingsan di warung kopi akhirnya siuman. Karena tak mendapati teman-temannya, dia lalu berlari mencari pertolongan.

Azid menambahkan, satu dari keempat bonek terpaksa dibawa ke RS Anwar Medika karena kondisi tubuhnya menurun. Bonek yang dibawa ke rumah sakit adalah bonek yang kepala belakangnya dipukul pakai paving.

Namun saat ini semua bonek telah pulang ke Tuban, termasuk bonek yang sempat dirawat di RS Anwar Medika. Dia memilih pulang untuk dirawat di rumah sakit di Tuban. Mereka diantar menggunakan mobil ambulans milik bonek.

Kejadian ini juga telah dilaporkan ke Polsek Krian. Rencananya para korban akan dimintai keterangan dalam waktu dekat.

"Sudah dilaporkan ke polisi dan akan dimintai keterangan dalam waktu dekat, karena korban satunya masih di rumah sakit," tandas Azid.




(iwd/iwd)


Hide Ads