Sebanyak 15 pekerja seks komersial (PSK) dan 1 muncikari berhasil diamankan petugas gabungan di Probolinggo Kota. Mereka terjaring dalam operasi Patroli Motor Penegakkan Prokes di Masyarakat (Pamor Keris).
"Razia berjuluk Pamor Keris, tim gabungan bersama Satpol PP, berhasil mengamankan 12 PSK dan 4 mucikari, yang sistem pesan melalui online media sosial Michat, 12 PSK diserahkan ke Satpol PP, 4 orang diduga mucikari kita periksa di ruangan Satreskrim," terang Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Teddy, Sabtu (29/1/2022).
Teddy menuturkan penggerebakan berawal dari laporan masyarakat terkait maraknya prostitusi di sejumlah hotel di Kota Proboinggo. Mendapatkan informasi ini, petugas gabungan dari Polres Probolinggo Kota dan Satpol PP sejak har Jumat (28/1) hingga Sabtu dini hari menggelar razia besar-besaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Razia diawali mulai dari sebuah hotel di Jalan Suroyo. Di hotel ini, petugas mendapati sepasang pria dan wanita berada di dalam kamar.
Tak hanya di kamar itu, petugas juga menggeledah sejumlah lainnya dan mendapat pasangan tengah berduaan di dalam kamar. Dari keterangan yang didapat, mereka mengaku sebagai pasangan kekasih. Namun saat petugas mengecek handphone mereka, ditemukan transaksi melalui aplikasi online MiChat.
Selain menemukan sejumlah pasangan di luar nikah, petugas juga menemukan sejumlah alat kontrasepsi bekas dan baru sejumlah obat kuat. Dengan penemuan ini mereka yang terjaring razia akhirnya mengakui sebagai PSK online.
Salah satu PSK online inisial WW mengakui bahwa selama ini menjajakan diri ke hidung belang karena alasan ekonomi. Dalam sehari, WW mengaku mematok tarif Rp 300 ribu termasuk biaya hotel.
"Terpaksa kerja begini, karena terhimpit ekonomi, setelah menjadi janda, buat anak dan keluarganya, berpindah - pindah dari hotel ke hotel lain, dari kota ke kota lain, sehari bisa melayani 3 hingga 6 tamu dalam semalam" ungkapnya.
Terbongkarnya praktik prostitusi online ini merupakan pertama sejak operasi Pamor Keris digelar di Kota Probolinggo. Atas temuan ini, petugas mengaku akan menggencarkan operasi lagi.
(abq/fat)