Walkot Eri Sebut Siswa Dipukul Guru di Surabaya DidampingI Psikolog

Walkot Eri Sebut Siswa Dipukul Guru di Surabaya DidampingI Psikolog

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 29 Jan 2022 20:53 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan siswa yang dipukul gurunya akan mendapat pendampingan psikologi. Pendampingan akan dilakukan oleh Dispendik dan DP5A.

"Ada, itu memang ada teman-teman dari psikologinya Dispendik ada DP5A," kata Eri kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (29/1/2022).

Menurut Eri, pihaknya menemui murid-murid di sekolah yang menjadi lokasi kejadian. Pertemuan itu dilakukan karena dia ingin berbincang sendiri dengan siswanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi Insya Allah saya tak ketemu dulu, Senin tak ketemu ambek murid, tak omongi dewe arek-arek (Senin ketemu dengan murid, saya ajak bicara sendiri anak-anak)," ujarnya.

Ia menambahkan jika kejadian ini juga bisa karena dampak pembelajaran daring. Contohnya, ketika PTM murid datangnya telah, dan semangat berkurang. Sama halnya dengan guru, semangatnya bisa berkurang.

ADVERTISEMENT

"Ini kita kembalikan lagi, kalau terlalu lama daring ya gini dampaknya. PTM ini juga harus hati-hati COVID-19, protokol kesehatan harus tetap dijaga. Tapi disiplin harus dimunculkan lagi, disiplin harus dikuatkan lagi. Baik dari sisi muridnya, maupun sisi gurunya," jelasnya.

Atas kejadian ini, Eri meminta sekolah di Surabaya, setelah jam pelajaran selesai, ada ditambah waktu 30 menit untuk bersama-sama melakukan pendekatan. Guru dan siswa sama-sama meningkatkan diri untuk lebih baik dari hati ke hati.

"Dari sisi muridnya, saya minta setiap jam pelajaran ada 30 menit, yang itu untuk meningkatkan akhlak masing-masing anak. Tidak hanya kekerasan, tapi narkoba, yang ada lagi SD SMP pergaulan bebas juga ada. Dan ini tidak bisa hanya diajarkan melalui mata Pelajaran, tetapi kedekatan hati dan pelajaran non formal," tuturnya.

Ia ingin, semuanya saling membenahi, baik guru maupun siswa. Eri ingin, anak-anak menjadi orang lebih baik, bermanfaat bagi bangsa kelak nanti.

"Saya minta jam terakhir ditambahkan 30 menit. Menyentuh betul antara murid dan guru. Semua didandani (Dibenahi), tidak hanya murid tapi guru didandani. Karena murid harus menjadi orang yang baik punya persepsi yang baik, cara pemikiran baik. Karena anak-anak ini akan menjadi pemimpin Kota surabaya dan negara di masa mendatang," pungkasnya.




(abq/fat)


Hide Ads