.webp)
Satlantas Polres Trenggalek mengungkapkan mayoritas pelaku balap liar yang terjaring razia didominasi para pelajar. Itu diungkapkan setelah polisi menggelar razia selama dua bulan terakhir
Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Meita Anisa Saputra, mengatakan selama dua bulan ini, pihaknya telah menggelar razia empat kali. Sedangkan lokasi yang kerap digunakan balap liar yakni ruas jalan raya Ngampon-Bendorejo dan jalan kampung di Desa Sambirejo.
"Dua lokasi ini yang selalu digunakan ajang balap liar. Waktunya itu antara pukul 24.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB," kata Meita, Selasa (25/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari empat kali razia, lanjut Meita, puluhan kendaraan berhasil diamankan. Dari hasil pendataan dan penindakan yang telah dilakukan, mayoritas pelaku dan penonton balap liar merupakan pelajar.
"Pelajar itu mayoritas, bahkan yang razia terakhir malam Sabtu kemarin itu dari 30 yang terjaring, 9 di antaranya masih anak-anak atau di bawah 17 tahun. Artinya ada 30 persen anak-anak lo yang terlibat," jelasnya.
Menurut Meita, para pelaku balap liar saat ini semakin lihai dan sistematis dalam menjalankan aksinya. Biasanya pelaku tidak langsung bertemu di lokasi balapan, namun terlebih dahulu berkomunikasi di tempat lain.
Setelah tiba waktu yang dijanjikan, pelaku dan simpatisan balap liar akan langsung bertemu di arena balap liar. Durasi balapan pun tidak terlalu lama hanya berlangsung kurang dari satu jam.
"Para pelaku balap liar juga mengatur strategi. Salah satunya dengan menyelenggarakan balapan pada pukul 2-3 WIB pagi. Jadi enggak lama balapannya, begitu datang langsung balapan, selesai ya langsung bubar," tandas Meita.
(abq/iwd)
