Dari venue WWF, Elon Musk datang ke Puskesmas Pendamping I Sumerta Kelod l, Denpasar Timur, Bali pada Minggu (19/5/2024) sore. Kedatangan Musk menjadi penanda awal internet Starlink masuk ke Indonesia.
Dilansir dari detikBali, Musk tiba di lokasi pukul 16.46 Wita. Dia memakai kain khas Bali, endek warna hijau. Kain ini sering dipakai warga Bali untuk menghadiri acara-acara formal hingga pesta pernikahan.
Kedatangan Musk disambut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono yang sudah lebih dulu tiba.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan ada sekitar 10 ribu puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, masih banyak puskesmas yang koneksi internetnya buruk, bahkan tidak terjangkau sinyal internet sama sekali.
"2.700 puskesmas yang koneksinya buruk dan 700 (puskesmas) tidak ada koneksi," kata Budi Gunadi.
Menurut Budi, jaringan internet yang memadai sangat diperlukan untuk memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Terlebih bagi puskesmas di pelosok-pelosok daerah yang belum punya ahli kesehatan seperti dokter spesialis. Salah satu solusi yang dipakai adalah internet Starlink milik Elon Musk.
Perbandingan dengan Internet Fiber Optik
Mengenai Starlink, Menkominfo Budi Arie Setiadi membandingkan kecepatannya dengan fiber optik (fixed broadband). Dia mengatakan bahwa kecepatan internet fiber optik tetap lebih unggul daripada layanan internet berbasis satelit.
"Fixed broadband, tetap paling cepat. Bisa 300 Mbps," kata Budi Arie di Nusa Dua, Bali, dilansir dari detikInet.
Meski begitu, Arie menyebut layanan internet via fiber optik tetap memiliki kelemahan. Terutama terkait jangkauan layanan internet yang terbatas dan susah menjangkau daerah-daerah pelosok.
Dia menuturkan layanan internet berbasis satelit tetap dibutuhkan untuk wilayah pedalaman, tertinggal, dan terpencil. Menurutnya, internet berbasis kabel hanya menjadi solusi untuk wilayah perkotaan.
"Kalau Indonesia seluas ini pakai fixed broadband semua, ya nggak nyambung," kata Budi.
Arie mengungkapkan internet dengan koneksi satelit juga memiliki kekurangan. Ia menyebut jaringan internet yang mengandalkan satelit rentan mengalami gangguan jika terjadi perubahan cuaca.
Terlepas dari itu, Arie menerangkan pemerintah tetap akan menggunakan layanan layanan internet Starlink milik CEO SpaceX Elon Musk terutama untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan di wilayah terbelakang, tertinggal, dan terpencil (3T).
"Di samping, kami harus menjamin keamanan data warga negara Indonesia. Itu tugas kami sebagai pemerintah," ujarnya.
Putus Nyambung di Depan Elon Musk
Ironisnya, pada saat diuji coba di hadapan sang pemilik, internet Starlink malah putus-putus. Jaringan nirkabel itu tersendat-sendat saat diuji coba beberapa kali saat petugas kesehatan dari Puskesmas Bumbung, Nusa Penida, Klungkung, Bali, sedang memberi penjelasan secara online.
Terlihat Elon Musk memperhatikan dan tersenyum kecil dengan tangan kirinya memegang lutut. Dia juga hanya mengangguk-angguk. Setelah terhenti sampai tiga kali, jaringan kembali lancar dan petugas tersebut melanjutkan penjelasan terkait data kesehatan bayi dan balita.
Uji coba itu dilanjutkan menghubungkan jaringan di Puskesmas Denpasar dengan puskesmas di Kabupaten Aru, Maluku. Elon sempat menyapa dengan melambaikan tangannya.
"Halo," sapa Musk .
Layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk kini berkompetisi di pasar ritel industri telekomunikasi Tanah Air. Arie selaku Menkominfo RI berjanji akan mengawasi.
"Pada prinsipnya, saya mendukung penyelenggaraan telekomunikasi yang tunduk pada regulasi dan persaingan usaha yang sehat," sebut Arie.
Ari menjabarkan PT Starlink Service Indonesia telah memenuhi berbagai kewajiban untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia. Tidak hanya itu, Starlink juga telah memenuhi seluruh persyaratan pemenuhan perizinan penyelenggaraan telekomunikasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, termasuk
"Untuk pelaksanaan ke depan, saya sudah perintahkan ke jajaran Kominfo untuk terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh penyelenggara telekomunikasi, termasuk penyelenggaraan PT Starlink Service Indonesia," ujar Budi.
"Ini penting untuk saya garisbawahi agar tercipta penyelenggaraan telekomunikasi yang tertib, aman, serta persaingan usaha yang sehat, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," imbuhnya.
Masyarakat yang tertarik menggunakan layanan internet dari Starlink dapat melakukan pemesanan melalui laman resmi Starlink Indonesia.
Berikut cara berlangganan paket internet Starlink.
1. Buka situs https://www.starlink.com/id
2. Gulir halaman ke bawah dan isi kolom 'Alamat Layanan', contohnya dengan 'Indonesia'
3. Klik 'Pesan Sekarang', dan halaman akan menampilkan ketersediaan Starlink di wilayah tersebut
4. Isi informasi kontak dan alamat pengiriman, kemudian klik 'Perbarui Alamat Pengiriman'
5. Halaman situs akan memuat biaya layanan per bulan dan harga perangkat keras sesuai yang dipilih pengguna
6. Situs juga akan menampilkan biaya pengiriman dan penanganan senilai Rp 345.000
7. Selanjutnya, pilih 'Melakukan Pesanan'
Pesanan hanya dapat dilakukan melalui kartu kredit maupun debit Mastercard atau Visa. Untuk perkiraan waktu pengiriman selama 1-2 minggu. Khusus Starlink untuk penggunaan di rumah, paket yang datang termasuk router WiFi, kabel Starlink 15 meter, kabel daya, serta base station untuk menyambung perangkat.
Pelanggan dapat memasang secara mandiri tanpa teknisi dengan mengikuti pedoman yang tersedia di aplikasi Starlink. Nantinya, mereka akan menerima tagihan layanan bulanan pertama setelah mengaktifkan Starlink atau 30 hari setelah pengiriman.
(dpe/iwd)