Lirik Lagu Ego Wong Tuwo Trending Dinyanyikan Difarina Indra Adella

Fadya Majida Az-Zahra - detikJatim
Sabtu, 20 Des 2025 01:00 WIB
Penyanyi Difarina Adelia menyanyikan lagu Ego Wong Tuwo. Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Kancah musik dangdut koplo Jawa Timur kembali dihebohkan viralnya lagu berbahasa Jawa yang liriknya menyentuh hati banyak pendengar. Lagu berjudul "Ego Wong Tuwo", yang dibawakan Difarina Indra bersama orkes musik (OM) Adella, kini merajai tangga trending berbagai platform musik dan media sosial.

Lagu "Ego Wong Tuwo" (Ego Orang Tua) yang diciptakan Royhan Ni Amillah ini pertama kali dirilis pada tahun 2025. Namun, popularitasnya meroket setelah dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Difarina Indra dalam format live music khas OM Adella.

Lagu ini menceritakan kisah pilu seorang anak yang menjadi korban konflik dan perpisahan kedua orang tuanya, yang didorong ego masing-masing. Hingga 18 Desember 2025, video klip resmi yang tayang di platform Youtube telah tayang lebih dari satu juta kali.

Melodi yang easy listening, namun dengan lirik yang lugas dan menusuk membuat lagu ini menjadi curahan hati banyak anak yang mengalami kondisi broken home. Berikut lirik lengkap lagu "Ego Wong Tuwo" yang saat ini sedang viral.

Lirik Lagu Ego Wong Tuwo

Ciptaan: Royhan Ni Amillah

Tak ceritani
Crito sing paling nglarani
Naliko bapak lungo
Ninggalke kluargo
Nelongso nanging kudu tak terimo

Sing gawe tambah loro
Wong tuwo ono koyo raono
Ngendi kasih sayange
Sing koyo cah liyane
Bapak ibu bingung dewe dewe

Yen pancen kudu pisahan
Ojo nganti anak dadi korban
Berjuang nang dalan dewean

Ora ono sing njaluk di lahirke
Nang keluarga sing koyo ngene
Tak tompo opo anane
Kabeh kahanane
Yen pancen ngene iki takdire

Kudu iso kuat balungane
Mergo ra di songgo wong tuane
Kudu iso ngadek dewe
Raono cekelane
Ngene men anak sing rusak omahe

Terjemahan Lagu Ego Wong Tuwo

Akan kuceritakan
Cerita yang paling menyakitkan
Saat ayah pergi
Meninggalkan keluarga
Sedih rasanya, tapi harus kuterima

Yang membuat semakin sakit
Orang tua ada tapi seperti tak ada
Di mana kasih sayangnya
Yang seperti anak-anak lain
Ayah dan ibu sibuk dengan urusan masing-masing

Jika memang harus berpisah
Jangan sampai anak jadi korban
Berjuang sendirian di jalan hidup

Tak ada yang meminta untuk dilahirkan
Di keluarga yang seperti ini
Kuterima apa adanya
Semua keadaannya
Jika memang ini takdirnya

Harus bisa kuat tulangnya
Karena tak ditopang oleh orang tuanya
Harus bisa berdiri sendiri
Tanpa pegangan
Beginilah nasib anak yang keluarganya hancur

Tak ada yang meminta untuk dilahirkan
Di keluarga yang seperti ini
Kuterima apa adanya
Semua keadaannya
Jika memang ini takdirnya

Harus bisa kuat tulangnya
Karena tak ditopang oleh orang tuanya
Harus bisa berdiri sendiri
Tanpa pegangan
Beginilah nasib anak yang keluarganya hancur
Beginilah nasib anak yang keluarganya hancur

Makna Lagu Ego Wong Tuwo

Judul "Ego Wong Tuwo" secara langsung merangkum makna lagu ini. Lagu ini bercerita dari sudut pandang anak yang merasa ditinggalkan dan diabaikan di tengah konflik kedua orang tuanya.

Lirik "Wong tuwo ono koyo raono" (Orang tua ada tapi seperti tidak ada) menggambarkan luka batin karena kehilangan kasih sayang, meskipun orang tua masih hidup. Sang anak merasa kasih sayang yang seharusnya didapatkan, justru terkikis habis oleh ego masing-masing orang tua.

Bagian "Yen pancen kudu pisahan, Ojo nganti anak dadi korban" adalah pesan sentral yang menusuk, mengingatkan orang tua yang berpisah agar tidak menjadikan anak sebagai pihak yang menanggung beban perpisahan.

Lirik "Kudu iso kuat balungane, Mergo ora di sanggo wong tuwane" (Harus bisa kuat tulangnya, karena tidak ditopang orang tuanya) menunjukkan bahwa anak tersebut terpaksa harus berjuang sendiri, mandiri, dan kuat tanpa dukungan emosional maupun fisik dari orang tuanya.

Kesuksesan lagu yang dibawakan Difarina Indra Adella ini menunjukkan bahwa musik dangdut koplo kini tidak hanya menghadirkan lagu-lagu patah hati atau asmara, tetapi juga mengangkat isu-isu sosial dan keluarga yang relevan dan mendalam.

Artikel ini ditulis Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.



Simak Video "Video K-Talk: Seharian Bareng FIFTY FIFTY di Jakarta"

(ihc/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork