Cantika Nuswantoro Adella kembali mengguncang panggung dangdut Indonesia. Ia membawakan lagu Tamu Undangan yang berhasil mendapatkan jutaan penonton.
Lirik lagu ini mengisahkan ironi seorang mantan yang harus merelakan kekasihnya menikah dengan orang lain, bahkan hadir di hari bahagia sebagai tamu undangan.
Video Tamu Undangan dirilis perdana 15 November 2025 di YouTube Henny Adella. Sejak pertama kali rilis, video musik ini telah ditonton sebanyak 1.884.648 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lirik Lagu Tamu Undangan
Minggu esok adus mruput, gas tipis ning resepsimu
Nyekseni ijab kobul koe ro bojomu
Statusku mbiyen pacar saiki tamu undangan
Kelangan koe aku oleh ijol prasmanan
Rasane bingung iseh ra percoyo
Telung sasi wingi aku iseh pacarmu
Jebul saiki ono wong liyo
Rodo sedih pingin nangis tapi kok wagu
Awale indah kini berantakan
Kabeh cerito mbok rampungi nganggo undangan
Aku gagah teko ning resepsinan
Koe sesandingan tak tinggal nyanyi dangdutan
Aku ngerti yen atiku mung tok nggo rekreasi
Aku sadar ku relakan walaupun sedikit ambyar
Minggu esok adus mruput, gas tipis ning resepsimu
Nyekseni ijab kobul koe ro bojomu
Statusku mbiyen pacar saiki tamu undangan
Kelangan koe aku oleh ijol prasmanan
Aku rumongso rung iso nyenengke
Nuntut urip penak ku rakuat sanggane
Mlaku taunan dadi raono gunane
Tiwas sayang dadi rapenak atine
Reti reti aku nampani undangan
Ono jenengmu aku bingung ra karuan
Mbiyen pacar saiki aku dadi mantan
Dadi saksimu pas munggah ning pelaminan
Aku ngerti yen atiku mung tok nggo rekreasi
Aku sadar ku relakan walaupun sedikit ambyar
Alasanku milih de'e mergo kowe nyepelekke
Kerep pedot, bertahan soyo abot
Koe ra tau peduli sedangkan de'e gemati
Sampai jumpa, goodbye sayang, aku rabi
Minggu esok adus mruput, gas tipis ning resepsimu
Nyekseni ijab kobul koe ro bojomu
Statusku mbiyen pacar saiki tamu undangan
Kelangan koe aku oleh ijol prasmanan
Arti Lirik Lagu Tamu Undangan
Minggu depan mandi keramas, berangkat pelan ke resepsimu
Menyaksikan ijab kabul kamu dengan suamimu
Statusku dulu pacar, sekarang tamu undangan
Kehilangan kamu, aku cuma dapat gantinya prasmanan
Rasanya bingung, masih tak percaya
Tiga bulan lalu aku masih pacarmu
Ternyata sekarang sudah ada orang lain
Agak sedih ingin menangis, tapi kok rasanya canggung
Awalnya indah, kini berantakan
Semua cerita kamu akhiri dengan undangan
Aku tetap datang ke resepsi dengan tegar
Kamu bersanding, kutinggal sambil bernyanyi dangdut
Aku mengerti kalau hatiku cuma kamu pakai untuk rekreasi
Aku sadar, kulepaskan walau sedikit berantakan
Minggu depan mandi keramas, berangkat pelan ke resepsimu
Menyaksikan ijab kabul kamu dengan suamimu
Statusku dulu pacar, sekarang tamu undangan
Kehilangan kamu, aku cuma dapat gantinya prasmanan
Aku merasa tak bisa membahagiakan
Menuntut hidup enak, aku tak kuat menanggungnya
Berjalan bertahun-tahun jadi tak ada gunanya
Sia-sia sayang, malah membuat hati tak nyaman
Mau tak mau aku menerima undangan
Ada namamu, aku bingung tak karuan
Dulu pacar, sekarang aku jadi mantan
Menjadi saksi saat kamu naik ke pelaminan
Aku mengerti kalau hatiku cuma kamu pakai untuk rekreasi
Aku sadar, kulepaskan walau sedikit berantakan
Alasanku memilih dia karena kamu sering meremehkan
Sering putus nyambung, bertahan makin berat
Kamu tak pernah peduli, sedangkan dia perhatian
Sampai jumpa, selamat tinggal sayang, aku menikah
Minggu depan mandi keramas, berangkat pelan ke resepsimu
Menyaksikan ijab kabul kamu dengan suamimu
Statusku dulu pacar, sekarang tamu undangan
Kehilangan kamu, aku cuma dapat gantinya prasmanan
Makna Lagu Tamu Undangan
Mbiyen pacar saiki aku dadi mantan, begitulah sepenggal lirik yang dinyanyikan Cantika dalam lagu berjudul Tamu Undangan. Dengan lirik sederhana, namun jenaka, Cantika menghadirkan realitas sosial yang terasa dekat, menghadiri resepsi pernikahan, bertemu istri sang mantan, tetap menyantap prasmanan sambil menahan perasaan, bahkan sesekali terbawa irama dangdut.
Di balik nuansa santainya, lirik lagu ini menyimpan rasa sakit. Ia menggambarkan betapa cepatnya cinta bisa tergantikan ketika seseorang ternyata hanya dianggap sebagai hiburan.
Dengan getir yang disengaja, lagu ini mengajak pendengar menyaksikan ironi seorang mantan yang hadir di hari bahagia kekasih yang dulu dicintainya, bukan sebagai pasangan, melainkan sekadar tamu undangan yang kebagian prasmanan.
Meski begitu, lagu Tamu Undangan tidak sepenuhnya muram. Pendengar tidak terus-menerus ditenggelamkan dalam suasana melankolis, tetapi justru diajak mengakui bahwa kenyataan memang kerap terasa se-absurd ini.
Seolah lagu ini ingin mengatakan bahwa hidup punya caranya sendiri untuk menghibur di tengah patah hati, lewat makanan gratis dan kenangan yang tak mudah ditelan. Itulah lirik dan makna lagu Tamu Undangan.
(auh/irb)











































