Museum Rajekwesi di Bojonegoro Akan Dioptimalkan Jadi Ruang Edukasi

Museum Rajekwesi di Bojonegoro Akan Dioptimalkan Jadi Ruang Edukasi

Ainur Rofiq - detikJatim
Senin, 27 Okt 2025 17:45 WIB
Museum Rajekwesi Bojonegoro yang telah diresmikan selama sepekan akan dioptimalkan jadi ruang edukasi.
Museum Rajekwesi Bojonegoro yang telah diresmikan selama sepekan akan dioptimalkan jadi ruang edukasi. (Foto: Istimewa/dok. Pemkab Bojonegoro)
Bojonegoro -

Museum Rajekwesi yang berada di Jalan Pahlawan sisi selatan Alun-alun Bojonegoro telah dibuka untuk umum sejak diresmikan 20 Oktober. Museum ini akan dioptimalkan menjadi pusat pelestarian warisan budaya dan ruang edukasi bagi seluruh masyarakat kota minyak Bojonegoro.

Semenjak dibuka diresmikan bertepatan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro 20 Oktober, museum Rajekwesi saat ini telah memikat banyak pengunjung baik siswa maupun orang tua.

"Dulu hanya bisa melihat dari gambar, sekarang bisa langsung melihat bentuk aslinya," terang salah satu pengunjung Agus kepada detikJatim, Senin (27/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunjung lainnya yakni seorang guru dari SMP Negeri 5 Bojonegoro, Teguh. Dia yang datang bersama puluhan siswanya juga menyampaikan apresiasi atas pembukaan Museum Rajekwesi.

"Museum ini sangat bernilai edukasi, sehingga siswa bisa melihat koleksi museum seperti fosil hingga prasasti," ucap Teguh.

ADVERTISEMENT

Pembukaan museum Rajekwesi ini ditandai acara Boyong Museum Rajekwesi yang dilaksanakan Bupati Setyo Wahono didampingi Cantika Wahono, serta Wabup Nurul Azizah hingga para jajaran Forkopimda dan kepala OPD lingkup Pemkab Bojonegoro.

Bupati Setyo Wahono dan Wabup Nurul Azizah beserta tamu lainnya meninjau berbagai benda purbakala hingga bersejarah mulai fosil-fosil gigi hiu purba, fosil cangkang kerang hingga fosil tulang gajah.

Selain itu, juga ada ruang Hindu Buddha yang terdapat koleksi prasasti, termasuk prasasti adan-adan sebagai koleksi unggulan. Serta terdapat juga peralatan pertanian tempo dulu seperti pacul dan ani-ani (alat pemotong padi saat panen) dan ruang kesenian, pertunjukan hingga ruang imersif.

Bupati Wahono menuturkan, warga Bojonegoro harus berbangga karena museum dihadirkan sebagai pusat pelestarian warisan budaya dan menjadi ruang edukasi seluruh masyarakat Bojonegoro. Museum ini juga simbol penataan baru pengelolaan museum secara profesional dan adaptif dengan zaman.

"Museum bukan hanya tempat menyimpan barang tapi juga refleksi bagi generasi muda untuk belajar, mengenal tokoh budaya , dan membentuk Bojonegoro hingga ke depan nanti," kata Bupati Wahono.

Untuk menyemarakkan Boyong Museum ini, 30 paguyuban baik dari dalam dan luar Bojonegoro turut meramaikan dengan gelaran pameran benda-benda antik, pusaka, batu cincin, patung dan lukisan yang berkaitan dengan peninggalan sejarah.

Terpisah, Kasi Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Damiati menyampaikan bahwa Museum Rajekwesi ini dibuka untuk umum secara gratis setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Damiati menjelaskan, siswa maupun warga bisa mengunjungi museum ini untuk menambah pengetahuan tentang sejarah di Bojonegoro.

"Bagi masyarakat umum, jika menemukan koleksi baik fosil, stupa atau yang lainnya bisa disimpan di museum. Agar nanti masyarakat bisa langsung datang untuk melihat fosil secara langsung," ucap Damiati.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads