Struktur bata kuno ditemukan di tengah pemugaran Candi Jago terletak di wilayah Tumpang, Kabupaten Malang. Susunan bata kuno itu diduga merupakan bangunan yang berdiri pada era Majapahit.
Dari pantauan di lokasi, struktur bata kuno yang ditemukan pekerja pemugaran candi berada di sebelah barat atau bagian depan candi. Lokasinya sekitar 2 meter dari bangunan Candi Jago. Penemuan batu bata kuno tersebut berawal saat pekerja menggali tanah untuk mengamankan batu-batu yang diturunkan dari candi agar tidak kepanasan.
Saat proses penggalian, mereka merasakan ada benda keras di bawah tanah. Pemugaran Candi Jago sendiri dilakukan oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI dengan melibatkan 17 orang yang dikerjakan mulai 29 Mei 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka terbagi menjadi tiga tim, yakni ahli pemasangan, ahli pembongkaran, dan ahli finishing atau penyelesaian. Candi Jago dibangun oleh Raja Kertanegara untuk menghormati ayahnya, Raja Wisnuwardhana yang wafat pada tahun 1268.
Candi bercorak Hindu Buddha ini memiliki panjang 24 meter, lebar 14 meter, dan tinggi yang tampak 10,5 meter.
Korwil Juru Pemelihara Candi Se-Malang Raya Imam Pinarko menyampaikan, susunan bata ditemukan saat pekerja menggali tanah untuk pondasi tiang atap sementara.
Struktur bangunannya berupa tembok yang terbuat dari batu bata berwarna merah. Struktur bangunan yang terpendam sekira 20 sampai 30 sentimeter di bawah tanah itu tampak tersusun sangat rapi.
"Saat digali ditemukan batu bata besar, kemudian digali lagi hingga nampak seperti sekarang ini," ujar Imam saat ditemui di Candi Jago, Rabu (17/9/2025).
Imam meyakini, susunan batu bata tersebut merupakan sebuah bangunan yang lokasinya berdekatan dengan area candi.
"Kalau melihat susunan batu batanya itu era Majapahit. Dan kemungkinan dulunya adalah bangunan bukan talud seperti biasanya," jelasnya.
Seperti diketahui talud adalah dinding penahan tanah yang berfungsi untuk menjaga kestabilan tanah lereng, mencegah longsor, erosi, dan pelimpasan air. Terutama di area yang memiliki kontur tanah curam atau berdekatan dengan sungai.
"Selain batu bata, juga ditemukan fragmen era Majapahit," ungkap Imam meyakinkan.
Ada dua lokasi temuan susunan batu bata kuno, yakni di bagian utara depan candi serta bagian selatan. Imam menuturkan, susunan batu bata kuno yang ditemukan pada bagian selatan adalah susunan batu bata menyerupai siku.
Hal ini dianggap merupakan temuan struktur bangunan kuno yang cukup luar biasa.
"Di sebelah selatan ditemukan siku yang luar biasa. Jadi otomatis bangunan, kalau penyangga tidak seperti itu," tegasnya.
Kendati begitu, Imam tidak mengetahui secara pasti fungsi dari bangunan yang berdiri dekat area candi tersebut. "Kalau boleh dikatakan, area komplek candi tentunya cukup luas. Tidak seperti sekarang ini, sudah banyak bangunan rumah di sekitarnya," bebernya.
Menurut Imam, temuan susunan batu bata kuno berdekatan dengan area candi, baru pertama kali ini diketahui di area Candi Jago.
"Ini pertama, sebelumnya tidak pernah ditemukan susunan batu bata struktur bangunan dekat dengan candi," tuturnya.
Imam menambahkan, proses ekskavasi susunan batu bata kuno bakal dilakukan setelah pemugaran Candi Jago rampung dilakukan. "Kita fokus pemugaran ini dulu, baru nanti kemungkinan dilakukan ekskavasi," pungkasnya.
(auh/hil)