Candi Jago terletak di Tumpang, Kabupaten Malang akan dipugar untuk pertama kalinya. Proses pemugaran akan memakan waktu hingga 2027.
Pemugaran dilakukan oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI dengan melibatkan 17 orang. Mereka terbagi menjadi tiga tim, yakni ahli pemasangan, pembongkaran, dan finishing atau penyelesaian.
Candi Jago diketahui dibangun oleh Raja Kertanegara untuk menghormati ayahnya, Raja Wisnuwardhana yang wafat pada tahun 1268. Candi bercorak Hindu Buddha ini memiliki panjang 24 meter, lebar 14 meter, dan tinggi yang tampak 10,5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korwil Juru Pemelihara Candi Se-Malang Raya, Imam Pinarko menyatakan, pemugaran atas perintah Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk pelestarian Candi Jago.
Menurut Imam, alasan pemugaran karena kondisi tatanan batu di Candi Jago sudah banyak yang rusak. Karena hal ini, candi dikhawatirkan akan roboh.
"Pemugaran ini dilakukan demi anak cucu kita. Supaya Candi Jago tidak roboh karena banyak batu yang sudah rusak," ungkap Imam ditemui di Candi Jago, Rabu (17/9/2025).
Imam menjelaskan, proses pemugaran candi bakal dilakukan secara bertahap, dengan rencana awal tuntas hingga 2027 mendatang. "Pemugaran selama tiga tahun, secara bertahap mulai dari batur, selasar dan bagian atas," jelasnya.
Imam mengungkapkan, sejumlah batu pada bagian bawah candi sudah pecah dan beberapa struktur bahkan nyaris ambruk. Pemugaran dilakukan dengan mengganti batu-batu yang rusak.
Sementara bagian yang masih kuat tetap dipertahankan agar keaslian candi tetap terjaga. Batu pengganti itu, lanjut Imam, di datangkan langsung dari wilayah Bondowoso.
Batu jenis andesit tersebut kemudian diolah di wilayah Tulungagung dan baru kemudian dikirim ke Candi Jago. "Batunya jenis Andesit dari Bondowoso. Diolah di Tulungagung, baru dibawa kesini," terangnya.
Imam menambahkan bahwa Candi Jago memiliki panjang 24 meter dengan lebar 14 meter. Sementara tinggi candi yang tersisa adalah 10,5 meter.
"Kalau diukur dari bawah, yang terpendam sekitar 15 meter," tambahnya.
Meski dilakukan pemugaran, Candi Jago masih dibuka untuk umum. Baik yang akan berwisata ataupun masyarakat yang ingin beribadah.
(dpe/abq)