Pergeseran tren fashion menuju arah yang lebih ramah lingkungan mulai terlihat. Menjelang 2026, sejumlah desainer mulai mengedepankan penggunaan material alami sebagai bentuk kepedulian terhadap isu lingkungan.
Misalnya seperti yang dilakukan desainer asal Surabaya, Alben Ayub. Ia mengungkapkan bahwa arah baru dalam industri fashion ini bukan sekadar pilihan estetika namun menjadi bagian dari upaya untuk menjaga keseimbangan alam.
"Jadi sekarang banyak desainer yang pengin menyelamatkan lingkungan dengan mengganti limbah fashion, limbah tekstil yang biasanya menggunakan bahan kimia, kini menggunakan bahan pewarna alam," ujar Alben, Senin (21/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya menggunakan bahan ramah lingkungan, tren fashion 2026 juga diprediksi akan makin kuat memuat pesan sosial dan kampanye perubahan iklim lewat desain.
"Maka dari itu kami punya tren fashion forecasting untuk 2026. Jadi kebanyakan menerjemahkan tentang alam, tentang sustainable. Tapi sebenarnya itu sama. Kami ingin menyelamatkan bumi," tambah Alben.
Alben turut membeberkan bahwa saat ini kolaborasi desainer dengan sejumlah produk juga terus berkembang. Contohnya dengan penggunaan kembali elemen tradisional seperti sarung, yang kini dikemas dalam model fashion.
"Ya memang, fashion desain itu kan kami tidak bisa bekerja sendiri. Di sini, kami menggandeng banyak pihak. Karena kalau tren itu bicara sendiri tidak bisa. Kalau produksi besar bisa," pungkasnya.
(dpe/hil)