Makna dan Filosofi Tidur di Lantai pada Malam 1 Suro

Katherine Yovita - detikJatim
Kamis, 26 Jun 2025 04:00 WIB
Ilustrasi Malam. Simak Makna Tidur di Lantai Malam 1 Suro/Foto: Unsplash/UnKknown Traveller
Surabaya -

Sebagai salah satu waktu yang dianggap sangat istimewa, malam 1 Suro diwarnai dengan berbagai macam tradisi dan ritual yang menyimpan makna mendalam, serta sarat akan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Jawa.

Dalam kalender Jawa, malam 1 Suro bukan hanya menjadi penanda pergantian tahun, melainkan juga momentum spiritual untuk membersihkan diri lahir dan batin.

Salah satu tradisi unik yang masih dijalankan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini adalah tidur di lantai sebelum tengah malam. Meski terdengar sederhana, tradisi ini menyimpan filosofi spiritual yang kuat. Tak sedikit keluarga Jawa yang secara turun-temurun melestarikan praktik ini sebagai bentuk penghormatan kepada tradisi leluhur.

Tradisi ini tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat Jawa kuno yang meyakini bahwa malam 1 Suro merupakan waktu bertemunya alam manusia dan alam gaib. Pada saat inilah, energi spiritual dipercaya lebih mudah memasuki ruang kehidupan manusia. Karena itu, segala tindakan dan niat pada malam ini diyakini memiliki pengaruh besar terhadap perjalanan spiritual sepanjang tahun.

Makna Filosofis Tidur di Lantai

Tidur di lantai sebelum jam 12 malam merupakan bentuk simbolisasi atas penghormatan dan kerendahan hati terhadap Tuhan. Posisi tubuh yang lebih rendah dari biasanya mencerminkan sikap pasrah dan berserah diri menyambut tahun yang baru. Tak hanya itu, tindakan ini juga menjadi bentuk penyucian diri dari kesombongan serta niat untuk memulai tahun baru dengan hati yang lebih bersih.

1. Perlindungan dari Gangguan Supranatural

Malam 1 Suro diyakini sebagai waktu di mana dunia supranatural dan dunia manusia saling bersinggungan. Pada rentang waktu ini juga, energi tak kasat mata jauh lebih aktif, sehingga sangat mungkin mempengaruhi kondisi fisik dan psikis seseorang.

Tidur di lantai dianggap sebagai wujud perlindungan diri dari gangguan makhluk halus atau roh jahat. Lantai yang dingin dan keras dipercaya dapat menghalau energi negatif.

2. Bentuk Upaya Introspeksi Diri

Tidur di lantai merepresentasikan simbol kerendahan hati, sebuah sikap yang menjadi dasar dari introspeksi atau perenungan diri. Beberapa orang juga memanfaatkan tidur di lantai sebagai cara untuk bermeditasi dan merefleksikan segala yang telah terjadi sepanjang tahun, baik itu kesalahan di masa lalu maupun rencana untuk masa depan.

3. Penyelarasan dengan Siklus Alam

Masyarakat Jawa percaya bahwa tidur di lantai merupakan bentuk penyelarasan diri dengan siklus alam dan semesta. Dengan posisi yang rendah dan penuh kesederhanaan, tindakan ini dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan keselarasan dan hubungan yang harmonis dengan alam.

4. Meningkatkan Kesadaran Spiritual

Tidur di lantai dipercaya dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. Dengan merendahkan diri, seseorang membuka ruang untuk meletakkan kesadaran lebih tentang makna hidup dan hubungan dengan Yang Mahakuasa. Hal ini termasuk memperkuat niat untuk menjadi pribadi yang lebih bersih secara spiritual memasuki tahun yang baru.

5. Mendapat Ketenangan dan Kedamaian

Tradisi ini juga dipercaya memberikan ketenangan dan kedamaian batin. Dengan suasana malam 1 Suro yang hening dan sakral, pikiran akan menjadi lebih tenang, dan tubuh akan menjadi lebih ringan. Waktu untuk merenung dapat dilakukan dengan lebih siap dan khusyuk.

6. Menghilangkan Ego dan Sifat Duniawi

Tidur di lantai mengajarkan seseorang untuk menanggalkan kenyamanan duniawi sejenak dan menyadari betapa sederhananya hidup. Ini menjadi bentuk latihan spiritual agar tidak terikat pada hal-hal material dan lebih fokus pada nilai-nilai batiniah yang lebih kekal.

7. Sebagai Tanda Rendah Hati Menyambut Tahun Baru Jawa

Berlawanan dengan perayaan tahun baru Masehi yang penuh hingar-bingar, masyarakat Jawa menyambut Tahun Baru Suro dengan kesederhanaan dan kontemplasi. Tidur di lantai menjadi simbol bahwa setiap manusia hendaknya memulai tahun baru dengan kerendahan hati, bukan dengan kemewahan.

Cara Tidur di Lantai dengan Benar

Sebelum melaksanakan tidur di lantai, detikers dianjurkan untuk memperhatikan poin-poin berikut tentang cara tidur di lantai dengan benar:

1. Pilih Lokasi Tidur yang Aman

Pastikan area tempat tidur bersih dari benda tajam, kabel, atau hal lain yang dapat membahayakan. Pilih sudut ruangan yang tenang dan tidak langsung terkena angin malam.

2. Gunakan Alas Tidur yang Nyaman

Meski tidur di lantai, gunakan alas seperti tikar, matras tipis, atau selimut tebal yang dilipat untuk mengurangi tekanan langsung pada tubuh. Alas yang terlalu keras bisa menyebabkan nyeri punggung.

3. Kenakan Pakaian Longgar dan Hangat

Gunakan pakaian tidur yang longgar dan cukup hangat agar tidak mudah kedinginan. Hindari pakaian ketat atau bahan yang tidak menyerap keringat.

4. Minum Air Putih yang Cukup

Pastikan tubuh terhidrasi sebelum tidur untuk membantu proses relaksasi. Kekurangan cairan dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat tubuh terasa lelah saat bangun.

5. Awali dengan Doa atau Meditasi

Luangkan waktu beberapa menit untuk berdoa atau bermeditasi sebelum tidur. Hal ini akan membantu menenangkan pikiran dan memperkuat niat spiritual dalam menjalani tradisi malam Suro.

6. Hindari Penggunaan Gadget

Agar momen spiritual tidak terganggu, sebaiknya hindari menggunakan ponsel atau menonton televisi sebelum tidur. Biarkan malam 1 Suro menjadi waktu untuk menyatu dengan keheningan dan makna batiniah.

Tradisi tidur di lantai pada malam 1 Suro bukanlah praktik tanpa dasar. Di balik kesederhanaannya, tersimpan ajaran luhur tentang kerendahan hati, refleksi diri, dan pencarian makna hidup. Menjalani tradisi ini dengan kesadaran dan niat yang tulus bisa menjadi langkah awal yang bermakna untuk memulai tahun baru Jawa dengan lebih baik.



Simak Video "Suasana Malam 1 Suro Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat"

(ihc/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork