Dalam tradisi Jawa, weton atau hari kelahiran menurut penanggalan Jawa dipercaya membawa karakter dan pengaruh tersendiri dalam kehidupan seseorang. Salah satu jenis weton yang dianggap memiliki kekuatan mistis adalah weton tulang wangi.
Bagi pemilik weton ini, terdapat beberapa pantangan yang perlu diperhatikan, terutama saat memasuki malam 1 Suro, malam yang sangat sakral dalam budaya Jawa. Salah satu pantangan utama bagi mereka yang lahir dengan weton tulang wangi adalah tidak keluar rumah pada malam 1 Suro.
Pantangan ini bukan sekadar larangan tanpa dasar, tetapi berakar dari kepercayaan leluhur yang telah diwariskan secara turun-temurun. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, malam 1 Suro diyakini sebagai malam yang penuh aura mistis, di mana makhluk halus seperti roh jahat, jin, dan energi negatif dipercaya lebih aktif berkeliaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena alasan inilah, pemilik weton tulang wangi disarankan untuk tetap waspada dan mematuhi pantangan tertentu demi menghindari gangguan dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi saat malam sakral tersebut.
Apa Itu Malam 1 Suro?
Malam 1 Suro adalah malam pertama dalam bulan Suro, yang merupakan bulan pertama dalam penanggalan Jawa. Malam ini bertepatan dengan 1 Muharam dalam kalender Hijriah, dan pada tahun 2025, malam Satu Suro jatuh pada tanggal 27 Juni 2025.
Dalam budaya Jawa, malam Satu Suro dianggap sebagai malam penuh energi spiritual dan mistik. Banyak yang meyakini bahwa malam ini membawa aura sakral, bahkan beberapa mengaitkannya dengan potensi kesialan atau hal-hal buruk, terutama bagi mereka yang memiliki "aura kuat" seperti pemilik weton tulang wangi.
Istilah Suro berasal dari kata "Asyura" dalam bahasa Arab, yang berarti "sepuluh", merujuk pada sepuluh Muharam. Namun dalam tradisi Jawa, peringatan malam 1 Suro biasanya dilaksanakan sejak malam hari setelah Magrib, karena menurut penanggalan Jawa, pergantian hari dimulai saat matahari terbenam.
Weton Tulang Wangi yang Harus Waspada
Weton tulang wangi dipercaya memiliki daya tarik tersendiri bagi dunia tak kasatmata. Orang dengan weton ini dianggap disukai oleh makhluk halus, sehingga rentan menjadi sasaran gangguan pada malam 1 Suro. Adapun weton yang termasuk dalam kategori tulang wangi adalah sebagai berikut.
- Senin Pon
- Senin Wage
- Senin Pahing
- Selasa Legi
- Rabu Kliwon
- Rabu Pahing
- Kamis Wage
- Sabtu Wage
- Sabtu Legi
- Minggu Pon
- Minggu Kliwon
Orang-orang dengan kelahiran pada hari-hari tersebut disarankan untuk ekstra hati-hati saat malam 1 Suro, termasuk menghindari beberapa aktivitas yang menjadi pantangan.
Pantangan Malam 1 Suro untuk Weton Tulang Wangi
Malam 1 Suro dikenal sebagai malam penuh energi spiritual dan mistis dalam tradisi Jawa. Bagi pemilik weton Tulang Wangi-yang dikenal memiliki aura halus dan kepekaan batin tinggi-malam ini menjadi momen yang perlu diwaspadai karena rentan terhadap gangguan gaib maupun energi negatif.
Beberapa pantangan khusus disarankan untuk dihindari pada malam 1 Suro, terutama agar pemilik weton Tulang Wangi terhindar dari marabahaya atau hal-hal buruk yang sulit dijelaskan secara logika. Apa saja pantangan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Berbicara Hal Negatif
Salah satu pantangan utama adalah menghindari ucapan yang negatif atau kotor. Masyarakat Jawa percaya bahwa ucapan adalah doa. Bagi pemilik weton tulang wangi, berbicara kasar, menghina orang lain, atau melontarkan keluhan berlebihan saat malam Suro bisa menarik energi buruk ke dalam kehidupannya.
Energi dari kata-kata diyakini mampu mengundang hal-hal buruk, terlebih pada malam yang dianggap memiliki aura mistik seperti 1 Suro. Oleh karena itu, disarankan untuk berdiam diri, memperbanyak doa, dan menjaga tutur kata selama malam tersebut.
2. Tidak Keluar Rumah
Pantangan berikutnya yang paling dikenal adalah larangan untuk keluar rumah pada malam Satu Suro. Tradisi ini muncul dari kepercayaan bahwa malam ini banyak "kiriman" mistis atau gangguan dari dunia halus yang berkeliaran.
Keluar rumah di malam 1 Suro diyakini dapat membuka celah gangguan terhadap tubuh dan jiwa seseorang, terutama mereka yang memiliki weton tulang wangi. Di beberapa wilayah Jawa seperti Soloraya, justru diadakan pertunjukan budaya atau arak-arakan. Namun, bagi pemilik weton ini, lebih disarankan untuk tetap berada di rumah dan memperbanyak doa.
3. Tidak Mengadakan Pernikahan
Masyarakat Jawa secara umum juga memegang pantangan tidak menggelar pernikahan pada malam 1 Suro. Hal ini dipercaya akan membawa dampak buruk dalam kehidupan rumah tangga, seperti seringnya konflik, kesialan, atau bahkan perceraian.
Bagi yang memiliki weton tulang wangi, kepercayaan ini lebih diperkuat lagi. Menyelenggarakan pernikahan saat malam penuh aura gaib ini bisa mengundang gangguan energi negatif, bukan hanya bagi pasangan pengantin, tetapi keluarga dan tamu undangan. Oleh sebab itu, banyak yang memilih untuk menunda acara hingga masuk hari baik berikutnya.
4. Tidak Pindah Rumah atau Renovasi
Pantangan keempat adalah tidak melakukan aktivitas besar terkait rumah, seperti pindah rumah, renovasi, atau memulai pembangunan baru saat malam 1 Suro. Weton tulang wangi dipercaya sangat sensitif terhadap perubahan energi, sehingga aktivitas ini dapat mengundang ketidakstabilan dalam rumah tangga.
Konon, pindah rumah atau merenovasi saat malam 1 Suro bisa menyebabkan keretakan hubungan, rezeki seret, atau penyakit yang datang tiba-tiba. Oleh karena itu, semua kegiatan semacam ini dianjurkan untuk dilakukan sebelum atau sesudah malam 1 Suro agar terhindar dari hal buruk.
(ihc/irb)