Tradisi Arak-arakan Kurban di Kidul Pasar Malang Lestari Sejak 1985

Tradisi Arak-arakan Kurban di Kidul Pasar Malang Lestari Sejak 1985

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 07 Jun 2025 14:00 WIB
Arak-arakan hewan kurban tradisi warga Kota Malang
Arak-arakan hewan kurban tradisi warga Kota Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Warga Kidul Pasar, Kota Malang menggelar tradisi khas setiap perayaan Hari Raya Idul Adha. Tradisi sudah berlangsung puluhan tahun ini adalah mengarak hewan kurban sebelum disembelih.

Hewan kurban berupa kambing dan sapi diarak keliling kampung oleh warga. Rutinitas tahunan ini menjadi bagian tak terpisahkan sekaligus budaya masyarakat setempat.

Pelaksanaan arak-arakan dimulai pukul 07.00 WIB dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban di tempat yang telah disiapkan. Meskipun tidak memiliki tema khusus, kegiatan ini selalu berjalan dengan antusiasme tinggi dari masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya 70 orang tercatat sebagai panitia. Namun masyarakat di luar kepanitiaan juga turut ikut serta sebagai bentuk gotong royong warga setempat.

Ketua Panitia arak-arakan hewan kurban Kidul Pasar Azwin Muzaki mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud syukur sekaligus melestarikan tradisi dan syiar agama Islam, yang sudah diwariskan turun temurun oleh warga Kidul Pasar.

ADVERTISEMENT

"Kegiatan ini memang sudah menjadi tradisi sejak dulu, sebelum zaman saya orang-orang tua sudah melakukannya," ujar Azwin kepada wartawan disela arak-arakan, Sabtu (7/6/2025).

"Tujuan utamanya adalah menjaga tradisi dan menggugah semangat masyarakat, khususnya warga Kidul Pasar, agar lebih antusias berkurban setiap tahunnya," sambungnya.

Azwin membeberkan, tradisi mengarak hewan kurban sudah berlangsung sejak tahun 1985 atau selama 40 tahun.

Hewan kurban yang terkumpul di Masjid Noor Jalan Prof Moh Yamin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, satu per satu dibawa warga untuk diarak keliling kampung.

Setelah berkeliling, hewan kurban kemudian dibawa ke lokasi penyembelihan. Azwin mengaku, masyarakat percaya bahwa dengan diarak, hewan kurban dipersiapkan dalam kondisi yang lebih layak sebelum disembelih.

"Pemahaman orang tua dulu, hewan yang diarak akan lebih tenang dan siap saat disembelih. Jadi prosesnya bisa lebih nyaman dan sesuai syariat," akunya.

Tahun ini, kata Azwin, jumlah hewan kurban mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tercatat sebanyak 89 ekor kambing dan 5 ekor sapi yang akan disembelih dan dibagikan kepada warga sekitar.

"Untuk distribusi utama daging kurban ditujukan untuk warga RW 6 dan RW 7 di Kidul Pasar. Estimasi total sekitar 1.500 bungkus akan dibagikan ke masing-masing kepala keluarga," pungkasnya.




(auh/hil)


Hide Ads