Ratusan seniman dari berbagai komunitas dan sanggar menggelar pentas tari untuk memperingati Hari Tari Sedunia atau World Dance Day. Pertunjukan dimeriahkan dengan aksi menari empat jam nonstop.
Salah seorang panitia penyelenggara Clairine Faiza mengatakan, pentas tari ini digelar di Tugu Kartini dan Balai Budaya Tulungagung. Kegiatan ini diikuti ratusan pelaku seni dari Tulungagung hingga Malang.
"Pentas ini diinisiasi seluruh pemuda dan insan seni tari, khususnya di Tulungagung. Intinya, kami ingin menghidupkan kembali eksistensi insan seni tari khususnya di Tulungagung," kata Clairine, Minggu (27/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pentas tari digelar dalam dua sesi, pada Minggu pagi dan malam hari. Pentas seni diawali dengan solah bawa, dan dilanjutkan dengan penampilan dari 15 komunitas dengan kreasi yang beraneka ragam.
Dalam pertunjukan ini terdapat empat seniman yang menari selama empat jam nonstop. Keempatnya adalah Anugrah Ataline, Chorine Nur Shofa, Hapsari Mustikaningrum, dan Nuroqim.
"Empat penari ini menampilkan tari dengan tema gerakan oleh tubuh," jelasnya.
Aksi diakhiri dengan menari bersama atau flashmob tari Reog Kendang Tulungagung yang diikuti ratusan seniman. Clairine berharap dengan aksi ini eksistensi seni tari di Tulungagung terus berkembang, dan semakin dikenal masyarakat lokal.
Diakuinya, saat ini seni tari daerah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini terbukti dengan munculnya puluhan sanggar tari hingga komunitas di berbagai pelosok Tulungagung.
"Saya rasa cukup berkembang, sanggar-sanggar tari di Tulungagung juga diikuti anak-anak hingga dewasa," imbuhnya.
(ihc/irb)