Festival Diaspora Banyuwangi kembali digelar di awal bulan Syawal 1446 Hijriah. Selain halalbihalal dan melepas kangen, ratusan Diaspora Banyuwangi dari seluruh dunia ini membangun jejaring dan menguatkan solidaritas di Pendopo Shaba Swagata Blambangan.
Tergabung dalam Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi), ratusan diaspora yang juga datang dari berbagai kota di Indonesia ini menggelar silaturahmi secara virtual dan langsung. Dalam momentum ini Ikawangi kian menguatkan kiprahnya di seluruh dunia.
"Ikawangi tidak hanya berdiri di hampir seluruh kota besar di Indonesia. Tapi juga ada di semua benua sedunia. Mereka mampu menunjukkan kiprahnya dengan baik," ujar salah satu sesepuh Ikawangi, Mayjen (Purn) Rusdy Maksum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak Diaspora Banyuwangi berkarier cemerlang di sejumlah bidang profesional maupun pengusaha di berbagai negara. Banyak pula yang menjadi pejabat publik seperti Dami Sundari Frese asal Kecamatan Tegaldlimo yang kini berkarir di Jerman sebagai tenaga profesional di salah satu perusahaan multinasional.
"Saat ini kami sangat bangga merepresentasikan tanah kelahiran kami di dunia. Saya kira, warga Banyuwangi tidak kalah bersaing secara profesional dengan masyarakat dunia," ungkap perempuan yang sudah tujuh tahun tinggal di Eropa itu.
Sebagaimana yang ditekuni Dian Novita yang berkarier sebagai pekerja profesi di Amerika Serikat. Dian turut mengharumkan budaya Banyuwangi mulai dari tari gandrung hingga barong.
![]() |
"Budaya kita diterima secara antusias dan baik oleh warga Amerika Serikat. Ini tentu menjadi semangat bagi kami untuk mengenalkan Banyuwangi," ujar lulusan penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas itu.
Dalam Festival Diaspora kali ini turut hadir orang Banyuwangi yang menjadi pejabat publik. Seperti Wakil Wali Kota Sorong, Papua, Haji Sutejo, dan Wakil Walikota Pasuruan Mokhamad Nawawi.
Selain itu juga ada Irjen Ibnu Suhendra, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI. Ada pula Wakil Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Abdul Hamid, dan lainnya yang turut menyapa para diaspora Banyuwangi dari berbagai daerah dan negara.
"Alhamdulillah warga Banyuwangi di Sorong dan di Papua pada umumnya, guyub rukun. Turut berkontribusi nyata bagi daerah setempat," ungkap Haji Sutejo yang juga mantan punggawa Persewangi dekade 90-an asal Wonosobo, Srono itu.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan peran serta para diaspora amat penting bagi perkembangan Banyuwangi. "Kami sangat bangga atas pencapaian para diaspora Banyuwangi di tempat rantaunya. Telah menjadi duta yang mengharumkan nama daerah," ujar Ipuk.
Ipuk berharap dengan pertemuan para diaspora ini turut memperkuat pembangunan daerah. "Tidak hanya ajang saling tepuk tangan, namun juga memperkokoh ikatan kekeluargaan dan sinergi bagi Banyuwangi ke depan," pintanya.
Salah satunya dengan mengaktivasi CSR Mobile via aplikasi Smart Kampung untuk membantu warga miskin. "Bapak/ ibu baik secara kelembagaan ataupun personal, bisa turut membantu warga miskin si Banyuwangi secara langsung secara transparan dan akuntabel," kata Ipuk.
(dpe/iwd)