Sejarah Pasar Atom Surabaya, Ternyata Hasil Rancangan Ayah Maia Estianty

Tempo Doeloe

Sejarah Pasar Atom Surabaya, Ternyata Hasil Rancangan Ayah Maia Estianty

Sri Rahayu - detikJatim
Kamis, 30 Jan 2025 16:45 WIB
Pasar Atom Surabaya
Penampakan Pasar Atom dengan tangga aslinya (Foto: Sri Rahayu/detikJatim)
Surabaya -

Namanya Pasar Atom. Pasar legendaris yang terletak di Jalan Bunguran, Pabean Cantikan, Surabaya ini pernah berjaya di masanya.

Tak ada catatan pasti kapan Pasar Atom berdiri, sebab awalnya hanya sebuah tempat perdagangan informal atau pasar kaget sejak zaman kolonial.

Namun seiring perkembangannya, pasar ini mampu menjadi tempat yang ramai. Hingga pada dekade 1970-an, pasar itu mulai ditata dan menjadi pusat perdagangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasar Atom pada awalnya merupakan pasar non-formal yang berkembang di kawasan Pecinan Surabaya pada era 70-an. Meski tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan nama pasti pada masa itu, pasar ini menjadi tempat jual beli yang ramai, terutama untuk kuliner peranakan," ujar pegiat sejarah Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo kepada detikJatim, Kamis (30/1/2025).

Menurut Kuncar, ada banyak faktor yang membuat Pasar Atom saat itu bisa berkembang jadi pusat perdagangan yang ramai. Salah satunya, lokasinya yang strategis.

ADVERTISEMENT

Pasar ini, bisa diakses dari empat arah jalan utama di Surabaya seperti dari yaitu Jalan Bunguran, Jalan Waspada, Jalan Siaga, dan Jalan Stasiun Kota.

"Dengan semakin berkembangnya ekonomi Surabaya, menjadikan Pasar Atom sebagai tempat belanja yang sangat strategis," ujar Kuncar.

Menurut Kuncar, transformasi Pasar Atom menjadi lebih terstruktur dimulai pada akhir 1978-an. Pasar ini kemudian mulai dibangun secara bertahap.

Pada tahap pertama dimulai pada 6 Februari 1978 hingga 6 Mei 1979 dan diresmikan pada 25 Juni 1979. Pembangunan dilanjutkan hingga tahap kelima pada tahun 1984.

"Gedung pertama yang dibangun ini bahkan menjadi gedung pertama di Surabaya yang memiliki eskalator," ujar Kuncar.

Kuncar menyebut desain arsitektur Pasar Atom cukup unik, yakni dengan adanya model tangga melayang (tanpa penyangga) yang merupakan pertama kali diterapkan di Surabaya. Arsitek pembangunan Pasar Atom Harjono Sigit, mantan Rektor ITS, yang juga merupakan ayah dari Maia Estianty.

"Arsitektur Pasar Atom memiliki banyak keunikan, seperti tangga melayang yang pertama kali ada di Surabaya. Ini menjadi ciri khas yang membedakan Pasar Atom dari bangunan lain pada masa itu," jelas Kuncar.

Pasar ini juga pernah mengalami kebakaran pada akhir tahun 1980-an, yang kemudian mendorong renovasi dan penambahan fasilitas baru, seperti kolam renang di rooftop gedung. Kolam renang ini juga menjadi kolam renang rooftop pertama di Surabaya.

"Setelah kebakaran pada akhir tahun 1980-an, kolam renang di rooftop Pasar Atom dibangun. Ini juga menjadi yang pertama di Surabaya," ujar Kuncar.

Pasar Atom telah berkembang pesat menjadi pusat perbelanjaan mewah tak hanya di Surabaya tetapi juga kawasan Indonesia Timur. Tercatat saat ini lebih dari 2.600 stan yang tersebar di dua gedung besar yang menawarkan berbagai jenis barang mulai dari pakaian, elektronik, hingga perhiasan.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads