Merayakan Hari Batik Nasional: Sejarah, Motif hingga Maknanya

Merayakan Hari Batik Nasional: Sejarah, Motif hingga Maknanya

Mira Rachmalia - detikJatim
Selasa, 01 Okt 2024 18:30 WIB
Ilustrasi orang sedang membuat batik
Ilustrasi orang sedang membuat batik. Foto: Vecteezy/Ridwan Saputra
Surabaya -

Batik adalah seni tradisional kebanggaan Indonesia. Selama berabad-abad, batik telah menjadi bagian penting kebudayaan Indonesia dan dikenal sebagai salah satu warisan budaya yang paling kaya dan bernilai.

Ragam motif batik tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam, sering kali mencerminkan nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya masyarakat setempat.

Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 yang dikeluarkan pada tanggal 17 November 2009, pemerintah menetapkan Hari Batik Nasional sebagai bentuk penghargaan terhadap batik, warisan budaya bangsa yang diakui dunia internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tanggal tersebut, UNESCO secara resmi mengakui batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Intangible Cultural Heritage of Humanity). Berikut serba-serbi terkait batik yang perlu detikers ketahui.

Yayasan Batik Indonesia menggelar acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 di pusat perbelanjaan Jakarta. GBN 2023 diadakan sebagai langkah mengenalkan batik Indonesia ke masyarakat luas.Yayasan Batik Indonesia menggelar acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 di pusat perbelanjaan Jakarta. GBN 2023 diadakan sebagai langkah mengenalkan batik Indonesia ke masyarakat luas. Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Sejarah Batik

Batik berasal dari kata bahasa Jawa "ambatik", yang berarti "menulis" atau "melukis titik-titik." Seni membatik telah ada di Indonesia selama berabad-abad dan berkembang pesat terutama di Jawa.

ADVERTISEMENT

Pada masa kerajaan Jawa kuno, batik hanya digunakan kalangan bangsawan. Setiap motif batik memiliki arti dan makna tertentu yang terkait dengan status sosial dan adat istiadat.

Dikutip dari situs Kemendikbud, batik mulai dikembangkan pada masa kerajaan Mataram, kemudian berlanjut di masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Batik awalnya hanya digunakan keraton untuk pakaian para raja dan keluarganya.

Tetapi kemudian mulai diproduksi masyarakat umum dan menjadi populer sebagai pakaian. Batik tradisional menggunakan bahan pewarna alami, seperti tumbuhan seperti pohon mengkudu, soga, soda abu, dan tanah lumpur.

Jenis-jenis Batik

Terdapat beragam jenis batik yang dibedakan berdasarkan teknik pembuatan dan asal daerahnya. Berikut jenis-jenis batik.

1. Batik Tulis

Pembuatan batik tulis dan cap di Kampung Batik Kauman Solo, Rabu (3/4/2024).Pembuatan batik tulis dan cap di Kampung Batik Kauman Solo, Rabu (3/4/2024). Foto: Herlin Pratiwi

Batik tulis adalah batik yang dibuat secara manual dengan tangan menggunakan canting. Proses pembuatannya sangat rumit dan memakan waktu lama, karena setiap motif harus digambar satu per satu pada kain. Batik tulis dikenal karena keindahannya yang unik dan tidak ada dua kain yang benar-benar sama.

2. Batik Cap

Suasana produksi batik cap di Tirto, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Kamis (26/10/2023).Suasana produksi batik cap di Tirto, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Kamis (26/10/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Batik cap dibuat menggunakan alat stempel dari tembaga yang dicelupkan ke dalam malam panas, kemudian dicapkan pada kain untuk membuat pola. Teknik ini memungkinkan produksi batik dalam jumlah yang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan batik tulis.

3. Batik Kombinasi

Batik kombinasi adalah batik yang menggabungkan teknik tulis dan cap. Batik jenis ini memadukan keindahan dan keaslian batik tulis dengan efisiensi batik cap, menciptakan kain yang lebih ekonomis, namun tetap memiliki nilai seni tinggi.

4. Batik Printing

Pekerja memproduksi batik printing dengan produksi 1.000 meter per hari di Rumah Tekstil Cineuheul, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang kuartal I 2019, industri teksil dan pakaian mengalami pertumbuhan sebesar 18,98 persen, bahkan melampaui pertumbuhan sepanjang 2018 di angka 8,73 persen. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pd.Pekerja memproduksi batik printing dengan produksi 1.000 meter per hari di Rumah Tekstil Cineuheul, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang kuartal I 2019, industri teksil dan pakaian mengalami pertumbuhan sebesar 18,98 persen, bahkan melampaui pertumbuhan sepanjang 2018 di angka 8,73 persen. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pd. Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Batik printing adalah teknik modern yang menggunakan mesin cetak untuk membuat motif batik pada kain. Teknik ini biasanya digunakan untuk produksi massal, dan umumnya dijual dengan harga lebih murah, namun tidak memiliki keaslian dan kerumitan batik tradisional.

Macam-macam Motif Batik

Indonesia mempunyai beberapa motif yang terkait budaya setempat. Beberapa faktor yang mempengaruhi lahirnya motif-motif batik antara lain adalah letak geografis, misalnya di daerah pesisir akan menghasilkan batik dengan motif yang berhubungan dengan laut.

Sedangkan di pegunungan akan terinspirasi alam sekitarnya. Selain itu, motif batik juga bisa melambangkan sifat dan tata penghidupan, daerah kepercayaan dan adat suatu daerah, serta keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna. Berikut beberapa di antaranya.

  • Motif Parang: Melambangkan kekuatan, keberanian, dan tekad. Motif ini biasanya dikenakan para raja dan bangsawan sebagai simbol kekuasaan dan tanggung jawab.
  • Motif Truntum: Melambangkan cinta kasih yang tulus dan abadi. Motif ini sering digunakan dalam upacara pernikahan sebagai simbol kasih sayang yang mendalam antara pasangan.
  • Motif Kawung: Simbol keseimbangan dan kesucian. Motif ini terdiri dari bentuk lingkaran yang melambangkan harmoni dan ketenangan batin.
  • Motif Mega Mendung: Menggambarkan awan di langit mendung, motif ini melambangkan kesejukan dan ketenangan, sering digunakan dalam upacara keagamaan atau sebagai simbol spiritualitas.
  • Motif Alas-alasan: Motif ini terdapat berbagai jenis binatang berukuran kecil maupun sedang yang ditampilkan sebagai bagian dari pola. Motif ini melambangkan rasa pantang menyerah dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan
  • Motif Kokrosono: Motif ini memiliki makna kemakmuran dan teguh hati. Nama ini diambil dari tokoh pewayangan Rade Kokrosono yang memiliki karakter baik hati.
Ajo menunjukan berbagai motif Batik khas Ciamis di toko tempatnya bekerja.Ajo menunjukan berbagai motif Batik khas Ciamis di toko tempatnya bekerja. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Makna Batik

Batik bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga merupakan simbol identitas, tradisi, dan nilai-nilai budaya Indonesia. Proses pembuatan batik yang rumit dan membutuhkan ketelitian serta kreativitas membuatnya menjadi karya seni yang bernilai tinggi.

Setiap motif batik memiliki makna filosofi yang mendalam dan sering kali mencerminkan identitas daerah atau budaya tertentu. Ada beberapa makna penting batik dalam budaya Indonesia sebagai berikut.

1. Simbol Identitas Nasional

Batik menjadi salah satu simbol kuat dari kebudayaan Indonesia yang diakui secara internasional. Ia menggambarkan kekayaan tradisi, sejarah, dan kreativitas bangsa.

Koleksi terbaru Batik Danar Hadi di Fashion Nation 2024Koleksi terbaru Batik Danar Hadi di Fashion Nation 2024 Foto: Mohammad Abduh/detikcom


2. Representasi Keragaman Budaya

Setiap daerah di Indonesia memiliki motif batik yang khas, misalnya batik Solo, batik Pekalongan, batik Yogyakarta, batik Cirebon, dan lain-lain. Setiap motif memiliki cerita dan makna tersendiri, seperti motif batik Parang yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan, atau motif Sogan yang sering digunakan dalam acara-acara adat.

3. Karya Seni dan Warisan Leluhur

Proses pembuatan batik melibatkan teknik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Terutama, pada pembuatan batik tulis.

4. Filosofi Hidup

Motif-motif batik yang digunakan juga sering kali mengandung nilai-nilai filosofis, yang mencerminkan pandangan hidup masyarakat setempat, seperti harapan akan kesejahteraan, kedamaian, atau keharmonisan alam.

Daerah Penghasil Batik Terkenal

Batik Indonesia memiliki ragam motif dan gaya yang berbeda di setiap daerah, mencerminkan keanekaragaman budaya di nusantara. Beberapa daerah yang terkenal dengan batik mereka antara lain sebagai berikut.

  • Batik Solo dikenal dengan warna-warna cokelat tua dan motif yang lebih tradisional, seperti motif Sido Mukti, Parang, dan Truntum, batik Solo sering kali digunakan dalam upacara adat dan pernikahan.
  • Batik Yogyakarta memiliki ciri khas warna-warna dasar seperti hitam, putih, dan cokelat. Motif yang paling terkenal adalah Parang Rusak, yang melambangkan kekuatan dan keberanian.
  • Batik Pekalongan dikenal dengan warna-warna cerah dan motif flora serta fauna yang dinamis. Batik Pekalongan banyak dipengaruhi budaya pesisir dan percampuran dengan budaya asing seperti Cina dan Arab.
  • Batik Cirebon dengan motif Mega Mendung adalah pola yang paling terkenal, menggambarkan awan mendung yang melambangkan kesejukan dan ketenangan.



(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads