- Ciri Khas Batik Jawa Timur 1. Motif Bebas 2. Warna yang Lebih Mencolok 3. Motif Terpengaruh Budaya Asing 4. Bersifat Naturalis
- Batik Khas dari Jawa Timur 1. Batik Tuban 2. Batik Pacitan 3. Batik Madura 4. Batik Tulungagung 5. Batik Kediri 6. Batik Gresik 7. Batik Lamongan 8. Batik Surabaya 9. Batik Jember 10. Batik Bojonegoro
Indonesia akan merayakan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2023. Bicara soal batik, ada banyak motif di Jawa Timur.
Banyak daerah di Jawa Timur yang memiliki motif batik khas. Dalam situs resmi Batik Prabuseno disebutkan, Batik Jawa Timur ada sejak abad ke-13.
Pulau Madura dan Tuban menjadi daerah paling legendaris dalam pembuatan batik di Jawa Timur. Itu ditunjukkan lewat Batik Madura Tanjung Bumi, yang menjadi batik tertua dari abad ke-13.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023 |
Ciri Khas Batik Jawa Timur
1. Motif Bebas
Maksud dari motif bebas di sini yakni motif yang digunakan tidak terpaku dengan standar motif terdahulu.
2. Warna yang Lebih Mencolok
Dilansir dari laman resmi Kominfo Jatim, warna batik di Jawa Timur didominasi warna yang cerah mencolok. Seperti yang diutarakan Arumi Bachsin, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur.
3. Motif Terpengaruh Budaya Asing
Motif batik Jawa Timur beragam karena dipengaruhi dengan budaya asing. Seperti budaya India, Jepang, dan Cina.
4. Bersifat Naturalis
Batik Jawa Timur memiliki ciri khas yang menggunakan corak bernuansa alam, seperti bunga, binatang, dan laut.
![]() |
Batik Khas dari Jawa Timur
1. Batik Tuban
Tuban menjadi daerah yang paling legendaris ketika berbicara tentang batik. Motif batik Tuban dipengaruhi dengan adanya budaya Tionghoa.
Batik motif Lok chan menjadi yang populer di Tuban. Ciri khas dari Batik Tuban terlihat dari warnanya. Warna yang digunakan biasanya menggunakan warna biru tua, merah, dan kuning.
Selain motif dan warna yang khas, Batik Tuban juga memiliki proses pembuatan yang terbilang unik dan panjang. Kain yang digunakan dipintal langsung dari kapas.
Proses penenunan Batik Tuban juga biasanya memakan waktu sekitar dua bulan lamanya. Nama Batik Gedog didapatkan dari suara nyaring yang dihasilkan bagian belakang kayu alat tenun ketika menenun.
Adapun ciri dari kain gedog yakni kasar dan tebal. Motif batik Tuban yang populer di antaranya Lok Chan, Macanan, dan Guntingan.
2. Batik Pacitan
Dilansir dari jurnal Unesa, Batik Pacitan juga dikenal dengan sebutan Batik Lorok. Motif utamanya didapatkan dari motif flora dan fauna.
Sementara itu, pewarnaan Batik Pacitan muncul karena adanya pengaruh batik Yogyakarta dan Solo, yakni dengan warna biru (nila) dan coklat (soga).
Motif utama yang ditunjukkan pada Batik Pace Pacitan yakni berupa motif tanaman pace, ayam bekisar, ikan laut, kacang tanah, serta bunga matahari. Motif batik Pace Pacitan ini digadang-gadang paling populer.
Karena kepopulerannya, motif Batik Pace kemudian dikembangkan lagi menjadi motif Pace Ceplok, Pace Galaran, dan Pace Sido Luhur.
3. Batik Madura
Madura dikenal sebagai tempat pembuatan batik paling legendaris. Pasalnya, batik tulis Madura sudah ada sejak abad ke-16. Warna dari batik Madura cenderung terang dan mencolok. Seperti merah, kuning, hijau, dan biru.
Warna-warna tersebut didapatkan dari pewarna alam (soga alam), seperti mengkudu dan tingi untuk menghasilkan warna merah, daun tarum untuk menghasilkan warna biru, dan campuran kulit mengkudu dan tawas akan menghasilkan warna hijau.
Dilansir dari repository ISI Jogja, motif batik Madura dipengaruhi motif batik Yogyakarta dan Solo. Beberapa motif batik Madura yang populer di antaranya Sekarjagat, Daun Memba (daun Mojo), Gorek Basi, Keraben Sapeh, Kempeng Saladerih, dan Padih Kepa'i.
4. Batik Tulungagung
Batik khas Kabupaten Tulungagung memiliki warna dominan hitam dan cokelat dengan corak yang biasanya berwarna kuning keemasan. Batik Tulungagung memiliki tiga ragam jenis, seperti Batik Bangoan, Batik Majanan, dan Batik Kalangbret.
5. Batik Kediri
Dilansir dari jurnal Seni Budaya, Batik Kediri telah dirintis kurang lebih sekitar 30 tahun yang lalu. Terdapat beberapa motif dan bentuk pola di Kediri.
Di antaranya Batik Sawung tunjung Tejamaya, Padma Loka Moksa, Jaranan atau Kuda Lumping, Gunung Kelud, Anak Gunung Kelud, Monumen Simpang, Mangga Podang, dan Nanas Podang.
Untuk memproduksi Batik Kediri, setidaknya ada empat teknik produksi yakni batik tulis, batik semi tulis, batik cap, dan batik printing. Pewarnaannya juga ada yang dilakukan dengan bahan-bahan alami, dan ada pula warna sintetis.
Warna dari alam didapatkan melalui kulit kayu mahoni, kulit pohon mangga, daun mangga, daun jambu biji, hingga kulit buah jolawe.
6. Batik Gresik
Selain dijuluki Kota Santri dan Kota Industri, Gresik juga dulunya dijadikan kota batik pada masa Kerajaan Paku Buwono X. Motif yang dihasilkan dari Batik Gresik didapatkan melalui ikon khas Gresik.
Misalnya, motif batik Loh Bandeng didapatkan melalui ikan bandeng yang menjadi khas Kota Gresik. Selain motif Loh Bandeng, ada juga motif Rusa Bawean, Bakau, Sekar Pudak, Betoyo Guci, Mahkota Giri Kedaton, dan masih banyak lagi.
7. Batik Lamongan
Batik khas Lamongan memiliki motif yang kecil dan detail. Batik Lamongan muncul pertama kali di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran.
Terdapat setidaknya tiga motif batik khas Lamongan yakni Burung Slempang, Bandeng Lele, Gapuro Tanjung Kodok, Kepiting, Kumbang, hingga Tumbuh-tumbuhan Bunga.
Sementara itu, batik khas Lamongan ini menggunakan 3 warna utama yakni putih untuk melambangkan alam kandungan, warna merah untuk melambangkan alam dunia, dan warna hitam yang merepresentasikan alam akhirat.
8. Batik Surabaya
Batik khas Surabaya menggunakan dua metode yang paling populer yakni batik cap dan batik tulis. Sejumlah motif batik khas Surabaya di antaranya motif Kembang Semanggi, Sawunggaling, Cheng Ho, Ujung Galuh, dan Mangrove.
Hingga tahun 2022, enam motif baru mulai dipakai yang meliputi motif batik Sparkling, Kintir-kintiran, Abhi boyo, Gembili Wonokromo, Kembang Bungur, dan motif batik Remo Surabayan.
9. Batik Jember
Batik khas Kabupaten Jember ini terinspirasi dari daun tembakau. Tembakau milik Jember menjadi komoditas terbesar di Indonesia. Tak heran apabila masyarakat Jember menjadikan daun tembakau sebagai bahan kreasi untuk membuat batik.
Daun tembakau tersebut digoreskan di atas kain katun menggunakan canting sehingga membentuk pola sesuai dengan konsep bebas-kontemporer. Ciri khas dari Batik Jember, selain motif yang timbul yakni daun tembakau, warna yang dihasilkan juga beragam.
Motif dari Batik Jember sendiri berasal dari potensi komoditas yang ada di kabupaten tersebut. Motif-motif tersebut meliputi Kakao, Tembakau, Kopi, Bambu, Buah Naga, Burung, dan Kupu-kupu.
10. Batik Bojonegoro
Batik Bojonegoro menampilkan ciri khas budaya kondisi geografis, tanaman, hingga sisi kehidupan di Kabupaten Bojonegoro. Sehingga dapat dikatakan batik khas Bojonegoro ini memiliki ragam hias batik yang bersifat naturalis.
Setidaknya ada 14 motif batik khas Bojonegoro yakni Sekar Jati, Rancak Thengul, Mliwis Mukti, Sata Gondo Wangi, Pari Sumilak, Parang Lembu Sekar Rinambat, Parang Dahono Munggal, Gatra Rinonce, Belimbing Lining Lima, Pelem-pelem Sumilar, Woh Roning Pisang, Surya Salak Kartika, dan lain-lain.
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)