Keseruan Berebut Peralatan Dapur-Makanan Tradisi Maulid Nabi di Probolinggo

Keseruan Berebut Peralatan Dapur-Makanan Tradisi Maulid Nabi di Probolinggo

M Rofiq - detikJatim
Minggu, 29 Sep 2024 06:33 WIB
Tradisi berebut peralatan dapur, uang, buah-buahan dan makanan masih dilakukan masyarakat di sekitar Padepokan Kalimosodo Wali Song
Warga berebut makanan hingga peralatan dapur (Foto: M Rofiq/detikJatiim)
Probolinggo -

Tradisi berebut peralatan dapur, uang, buah-buahan dan makanan masih dilakukan masyarakat di sekitar Padepokan Kalimosodo Wali Songo. Ini untuk memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, saat berebutan itu tidak hanya diikuti kaum laki-laki saja, emak-emak dan anak-anak pun tak mau kalah mendapatkan makanan. Mereka meyakini berebut hal itu akan membawa berkah bagi dirinya sendiri dan keluarganya.

Tradisi ini tak hanya diikuti masyarakat sekitar. Acara yang dikenal dengan sebutan 'Grebek Maulid Nabi' ini kerap digelar setiap tahun oleh pengasuh dan santri Padepokan Kalimosodo Wali Songo, Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentu sebelum berebutan peralatan dapur, uang, buah-buahan, sayur mayur dan makanan lainnya yang digantung, para jemaah terlebih dulu dengan tertib membaca selawat dan doa diiringi musik religi.

Setelah doa dibacakan, tanpa komando dan aba-aba, para jemaah langsung kompak berdiri dan mengambil barang yang diinginkan tanpa menghiraukan dengan siapa mereka berebut. Untuk emak-emak, biasanya mengincar peralatan dapur dan bumbu-bumbuan.

ADVERTISEMENT
Tradisi berebut peralatan dapur, uang, buah-buahan dan makanan masih dilakukan masyarakat di sekitar Padepokan Kalimosodo Wali SongTradisi berebut peralatan dapur, uang, buah-buahan dan makanan/Foto: M Rofiq

Pengasuh Padepokan Kalimosodo Wali Songo, Ustad Ahmad Kusnadi mengatakan, gelaran acara tersebut bukan hanya untuk kepuasan ataupun hiburan saja.

"Terlebih sekarang momentum pesta demokrasi, yang tentunya harapan kami semua masyarakat di Kota Probolinggo khususnya tetap damai, rukun dan tidak terpecah meskipun beda pilihan," kata Ustaz Kusnadi, Sabtu (28/9/2024) malam.

Bagi masyarakat yang ikut memperingati grebek maulid ini, menurut Ustad Kusnadi, setelah mendapat barang incarannya langsung pulang ke rumah masing-masing. Tapi, akan makan tumpeng bersama.

"Kalau barang-barangnya kami yakin 100 persen penuh berkah, maka dari itu masyarakat rela berebutan, saling sikut, saling senggol, saling dorong demi mendapatkan barang incarannya," ungkapnya.

Salah satu jemaah muda, Vina mengatakan, jika dalam rebutan di acara grebek maulid dirinya banyak mendapat makanan yang diyakininya penuh barokah dari Nabi Muhammad SAW.

"Alhamdulillah banyak dapat makanan, langsung dibawa pulang untuk dinikmati bareng-bareng sama keluarga. Acara ini sudah setiap tahunnya digelar ketika hari Maulid Nabi Muhammad," jelas Vina tersenyum.




(fat/fat)


Hide Ads