6 Fakta Menarik Tari Seblang Olehsari Banyuwangi yang Wajib Diketahui

6 Fakta Menarik Tari Seblang Olehsari Banyuwangi yang Wajib Diketahui

Sri Rahayu - detikJatim
Jumat, 20 Sep 2024 13:44 WIB
Tari Seblang Olehsari
Tari Seblang Olehsari. Foto: Dok. Humas Pemkab Banyuwangi
Surabaya -

Setiap daerah memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri, mulai dari adat, makanan khas, cara berpakaian, hingga tari-tarian. Salah satu tari yang paling dikenal masyarakat Banyuwangi adalah tari Seblang.

Dilansir dari jurnal Universitas Negeri Malang berjudul Tari Seblang Sebagai Bagian dari Ritual Bersih Desa pada Masyarakat Using Banyuwangi, yang ditulis Ike Ratnawati, tari Seblang merupakan tari tradisional khas Banyuwangi yang dipentaskan setahun sekali pada upacara adat di Desa Olehsari dan Desa Bakungan, Kecamatan Glagah.

Masyarakat setempat menganggap tarian ini sakral. Tari Seblang dipercaya mengundang hal positif baik segi kehidupan sosial, hubungan manusia dan lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Ritual ini mengandung nilai vertikal, ucapan terima kasih kepada Tuhan atas berbagai kesejahteraan dan horizontal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fakta Menarik Tari Seblang

Tujuan tari Seblang sebagai upaya bersih desa agar terhindar dari marabahaya. Ada beberapa fakta menarik yang perlu diketahui tentang tari Seblang. Berikut fakta menarik tari Seblang Olehsari.

Dilansir dari jurnal Universitas Negeri Sebelas Maret berjudul Ritual Seblang Masyarakat Using di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang ditulis Almira Puspita Yashi, di dalam ritual Seblang terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan.

ADVERTISEMENT

Mulai dari berziarah ke makam leluhur, selametan, ider bumi, dan lainnya. Tari Seblang Olehsari dipentaskan dengan ketentuan dan tatanan tertentu, seperti umur penari, aksesori yang dipakai penari, dan waktu pelaksanaan tarian.

1. Penari Perempuan Perawan

Tari Seblang Olehsari diselenggarakan satu minggu setelah Idul Fitri. Tari Seblang menggunakan penari perempuan yang masih perawan sebagai salah satu syarat utama. Hal ini tidak hanya didasarkan pada kepercayaan dan spiritualitas masyarakat setempat, tetapi juga dianggap sebagai simbol kemurnian dan kesucian.

Dilansir dari jurnal Universitas Airlangga berjudul Fungsi Kesenian Tari Seblang bagi Masyarakat Desa Olehsari dan Kelurahan Bakungan di Banyuwangi, Jawa Timur, yang ditulis Niar Mita Sari, salah satu fakta tari Seblang Olehsari adalah calon penari Seblang harus masih polos, sederhana, dan cenderung pendiam, sesuai keinginan makhluk halus.

Warga Olehsari meyakini jika calon penari Seblang yang sudah dipilih menolak menari, ia akan mengalami gangguan mental dan sulit menemukan jodoh. Selain itu, jika desa tidak menyelenggarakan ritual tari Seblang, Desa Olehsari dipercaya akan dilanda malapetaka dan kesialan.

Penari yang dipilih biasanya adalah gadis yang sudah berusia di atas 10 tahun dan belum menikah. Masyarakat percaya bahwa hanya perempuan yang masih perawan yang memiliki kemampuan untuk "menjembatani" hubungan antara dunia manusia dan dunia roh yang menjadi bagian dari ritual Seblang.

Pemilihan penari yang masih perawan juga berhubungan erat dengan nilai-nilai tradisional dan kepercayaan lokal, yang berfokus pada kemurnian fisik dan spiritual. Sebagai bagian dari tradisi leluhur yang diwariskan secara turun-temurun.

Ritual ini dipercaya mampu menjaga keseimbangan alam, menjauhkan desa dari marabahaya, dan membawa kemakmuran bagi masyarakat. Tari Seblang yang dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri juga mencerminkan wujud rasa syukur masyarakat atas hasil bumi dan keberkahan yang mereka terima.

2. Penari dalam Keadaan Kerasukan

Keunikan lain dari tari Seblang adalah penari akan menari dalam keadaan kerasukan. Fenomena ini tidak dipandang sebagai sesuatu yang menyeramkan, tetapi lebih sebagai tanda bahwa penari telah diambil alih kekuatan roh yang dipercayai masyarakat sebagai leluhur desa.

Proses kerasukan ini dianggap sebagai peristiwa yang sakral, di mana roh leluhur hadir untuk menyampaikan berkah dan menjaga kesejahteraan desa. Ketika kerasukan, penari akan bergerak sesuai arahan roh, membuat gerakan tarian yang abstrak, namun bermakna dalam konteks spiritual.

Kondisi kerasukan ini membuat penari Seblang tidak sepenuhnya sadar dengan gerakan yang mereka lakukan. Tetapi, penari Seblang tetap mengikuti alunan musik dan tradisi yang telah ada.

Hal ini memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap adanya hubungan kuat antara dunia roh dan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi kerasukan dalam tarian ini dianggap sebagai wujud komunikasi langsung dengan roh leluhur yang akan menjaga keseimbangan dan ketentraman desa.

3. Penari Berasal dari Keturunan Tertentu

Dalam tradisi Tari Seblang, penari yang terpilih tidak hanya harus memenuhi syarat seperti usia dan status perawan, tetapi juga harus berasal dari keturunan tertentu. Penari Seblang umumnya merupakan keturunan langsung dari keluarga yang memiliki garis leluhur penari Seblang sebelumnya.

Hal ini berkaitan erat dengan kepercayaan bahwa kemampuan untuk menarikan tarian sakral ini diwariskan secara turun-temurun, sehingga tidak sembarang orang bisa menjadi penari Seblang. Keluarga keturunan penari dipercaya memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan leluhur, yang memungkinkan mereka menjadi medium dalam ritual ini.

Keturunan dari keluarga penari Seblang dipandang memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan tradisi ini. Selain dianggap sebagai pewaris tanggung jawab leluhur, keturunan penari juga diyakini memiliki kemampuan khusus untuk "menjaga" hubungan antara dunia manusia dan roh.

Tradisi ini memastikan bahwa ritual Seblang tetap dilakukan sesuai adat dan kepercayaan asli yang telah berlangsung selama berabad-abad. Warisan ini tidak hanya dalam bentuk gerakan tari, tetapi juga dalam pemahaman spiritual dan kesetiaan terhadap nilai-nilai budaya lokal.

4. Gerakan Tari Abstrak

Gerakan yang dilakukan penari Seblang sangatlah unik, pasalnya tidak ada ketentuan khusus atau aturan yang berlaku untuk melakukan tarian seperti tarian pada umumnya. Namun, meskipun tarian ini dilakukan dengan melakukan tarian abstrak, ada beberapa ragam gerak/vokabuler/sekaran yang banyak dilakukan.

Vokabuler paling mendominasi itu terdiri atas sapon, egol, dhaplang, dan celeng mogok. Ada juga pola lantai yang digunakan pada tari Seblang didominasi pada pola lingkaran. Pola lantai ini mempunyai makna filofofis, yang artinya bakungan untuk tetap utuh dan tidak terputus dengan tujuan tetap dapat menjalin dan menjaga kerukunan dan persatuan.

5. 30 lagu wajib

Sebuah tarian tidak asyik jika dilakukan tanpa lagu yang mengiring. Ada beberapa lagu pilihan yang wajib dimainkan dalam tari Seblang dilakukan, yang akan menggambarkan keyakinan, kesucian, dan kehormatan yang ditujukan pada pengalaman intimasi yang mendalam lantaran rangkaian ritual lebih banyak pada perilaku doa dan rasa syukur.

6. Tarian Dilakukan 7 Hari Berturut

Tari Seblang Olehsari dilakukan selama tujuh hari berturut-turut, yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat. Pelaksanaan tarian ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan permohonan perlindungan serta berkah bagi desa.

Selama tujuh hari tersebut, tarian Seblang menjadi pusat perhatian, dengan penari yang menari dalam keadaan kerasukan, diiringi alunan musik tradisional. Setiap hari, tarian ini menjadi bagian dari ritual yang dijalankan dengan penuh khidmat dan kesakralan.

Durasi tujuh hari ini memiliki simbolisme tersendiri dalam kepercayaan lokal. Angka tujuh sering kali dihubungkan dengan kesempurnaan atau kelengkapan dalam tradisi dan spiritualitas masyarakat.

Melalui ritual yang berlangsung selama satu minggu penuh ini, masyarakat berharap berkah yang mereka terima juga bersifat sempurna dan menyeluruh. Pelaksanaan tujuh hari juga dianggap sebagai sarana membersihkan desa dari segala gangguan atau energi negatif, sekaligus memastikan kelangsungan harmoni antara alam, manusia, dan roh leluhur.

Artikel ini ditulis oleh Sri Rahayu, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads