Liriknya dihafal dan terkelupas luar kepala oleh setiap warga NU di seluruh penjuru negeri. Meski telah populer sejak tahun 1960-an, warga Nahdliyyin baru mengetahui siapa pencipta Selawat Badar tersebut tahun 1989 yang diungkap KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Yakni, KH Ali Manshur.
Mengutip situs resmi Fakultas Ilmu Budaya Unair, Dosen Program Studi Ilmu Sejarah Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari menjelaskan, sebelum tahun 1989, Selawat Badar sudah populer. Namun masih anonim.
"Bahkan bisa jadi banyak beranggapan bukan diciptakan oleh ulama Indonesia," kata Ikhsan dikutip dari detikJatim, Senin (16/1/2023).
![]() |
Baru pada Muktamar NU ke-28 di Krapyak Yogyakarta tahun 1989, Gus Dur mengaku Selawat Badar diciptakan KH Ali Manshur. Sejak saat itu, Selawat Badar dikenal sebagai selawatan besutan KH Ali Manshur yang merupakan sosok ulama terkemuka dari Banyuwangi.
KH Ali Manshur menciptakan Selawat Badar pada 1960. Seperti yang diterangkan dalam catatannya di Kitab Jaliyatul Kadar, yang ditulis dengan aksara arab pegon.
Saat itu, KH Ali Manshur menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah NU dan Kepala Departemen Agama Banyuwangi. Dari sana pula, Selawat Badar kerap disebut sebagai warisan budaya tak benda dari Banyuwangi.
(erm/fat)