Pesta rakyat petik laut wilayah pesisir hari ini digelar di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Ratusan warga berbondong-bondong menaiki perahu hias menuju tengah laut.
Mereka hendak menghantarkan sesajen yang berisikan kepala sapi hingga buah-buahan yang dikemas dalam sebuah miniatur perahu.
Budaya petik laut ini merupakan kegiatan tahunan. Namun, hal ini juga tergantung kesepakatan masyarakat setempat yang mayoritas merupakan nelayan. Selain sebagai tanda syukur atas melimpahnya tangkapan di laut, juga sebagai ajang rekreasi hiburan untuk masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ikbal, salah satu panitia menyebut, perayaan ini digelar selama tiga hari sejak tanggal 21 hingga 23 Juli 2024 yang diawali dengan istigasah bersama.
"Awalnya istigasah, selanjutnya hiburan musik daul khas Madura serta kesenian ludruk, arak-arakan sesajen dan hari ini larung sesajen serta terakhir nanti tanggal 23 ditutup khataman Al-Qur'an," ucap Ikbal kepada detikJatim, Senin (22/7/2024).
Rencananya, tahun depan, desa ini akan menggelar lagi pesta petik laut yang akan bekerjasama dengan DinasKesenian Provinsi Jatim.
"Kemungkinan tahun depan kita akan gelar lagi bersama provinsi," tambah Ikbal.
Tidak hanya itu, untuk memastikan keamanan masyarakat saat berwisata mengikuti larung sesajen, petugas keamanan baik TNI, Polairud serta tim SAR BPBD Pamekasan turut mengawal jalannya acara tersebut.
Plt Kalaksa BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi mengatakan, pengawalan acara ini untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan. Mengingat, kegiatan ini digelar di laut, sehingga perlu kewaspadaan bersama.
"Kita turut berpartisipasi untuk mengawasi jalannya acara terutama saat larung sesajen, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati agar tidak terjadi bencana laka laut," ucap Dhofir.
(hil/irb)