.webp)
Gelaran Festival Ronthek Pacitan 2024 akan memasuki hari terakhir. Selama dua malam pertama perhelatan, ribuan orang memadati sepanjang rute yang dilalui, serta sekitar venue tempat peserta manggung. Mereka rela bertahan hingga dini hari meski harus melawan dinginnya udara bediding atau hawa dingin di puncak kemarau.
Uniknya, tak hanya penonton lokal dan domestik yang terpukau keindahan paduan seni perkusi dari bambu dipadu gemerlap ornamen estetis tersebut. Sejumlah pelancong mancanegara juga tampak menikmati sajian seni khas Kota 1001 Gua itu. Ada pula yang turun ke jalan ikut lenggak-lenggok.
Di antara wisatawan mancanegara yang terpukau dengan event Ronthek Pacitan adalah Dave. Pria yang tinggal di Oregon, Amerika Serikat itu mengaku senang berada di antara ribuan warga yang bergembira menyaksikan perhelatan tersebut. Dia pun berterima kasih mendapat kesempatan melihat dari dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"I just wanna say there are many people here such doing in walk and everyone is putting on the show (Saya ingin katakan banyak orang di sini berjalan dan semua ikut mengadakan pertunjukan ini)," katanya di sela pementasan," Selasa (16/7/2024) malam.
"So, thank you. Terimakasih," ujarnya mengakhiri perbincangan dipandu pembawa acara.
Secara terpisah, Bupati Indrata Nur Bayuaji mengapresiasi para pihak yang turut menyukseskan penyelenggaraan pentas budaya yang telah masuk agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Mas Aji juga mengapresiasi partisipasi dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat menjadikan ronthek identitas Pacitan.
"Alhamdulillah, kita semua membuktikan bahwa ronthek ini akan selalu menjadi kebanggaan masyarakat Pacitan. Mari kita lestarikan terus, kita angkat derajat ronthek ini baik di tingkat nasional maupun internasional. Sekali lagi maturnuwun (terima kasih)," kata Mas Aji.
Seperti diberitakan, Festival Ronthek Pacitan 2024 dimeriahkan sedikitnya 800 seniman lokal, nasional, maupun mancanegara. Pertunjukan diawali dengan penampilan pembuka seniman Etno Ensemble Dharma Siswa ISI Surakarta. Ada pula Komunitas Calung Kontemporer Banyumas, dan Truntung Sanggar Dhong Suntil Merbabu, Magelang. Festival berlangsung 3 malam, mulai tanggal 15 hingga 17 Juli 2024.
(hil/irb)
