- Makna Tradisi Tidur di Lantai 1. Menghormati Leluhur 2. Menangkal Roh Jahat 3. Meningkatkan Kesadaran Spiritual 4. Mendapatkan Ketenangan dan Kedamaian
- Filosofi dan Kepercayaan 1. Perlindungan dari Gangguan Supranatural 2. Ritual Introspeksi Diri 3. Penyelarasan dengan Siklus Alam
- Manfaat Tidur di Lantai 1. Membentuk Postur 2. Mengatasi Pegal Linu 3. Lebih Mudah Bangun Pagi 4. Ada Risikonya Juga
Malam Suro merupakan malam penuh dengan tradisi dan kepercayaan dalam masyarakat Jawa. Salah satu tradisi yang masih banyak dilakukan hingga saat ini adalah tidur di lantai sebelum jam 12 malam.
Tradisi ini bukan hanya kebiasaan. Namun hal itu dilakukan lantaran memiliki makna dan filosofi yang mendalam.
Makna Tradisi Tidur di Lantai
Melansir dari beberapa sumber, tradisi tidur di lantai pada malam Suro bukan sekadar kebiasaan, melainkan memiliki makna simbolis dan spiritual yang kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menghormati Leluhur
Malam Suro diyakini menjadi momen di mana leluhur kembali ke bumi untuk mengunjungi keturunannya. Tidur di lantai melambangkan kerendahan hati dan penghormatan kepada leluhur.
Dengan berbaring di lantai, kita menunjukkan rasa syukur atas leluhur yang telah mendahului dan mendoakan mereka agar tenang di alam baka.
2. Menangkal Roh Jahat
Malam Suro juga dipercaya menjadi waktu di mana roh jahat berkeliaran mencari mangsa. Dipercaya bahwa tidur di lantai dapat memberikan perlindungan dari gangguan roh jahat tersebut.
Alasan di baliknya adalah karena lantai dianggap lebih dekat dengan bumi, yang dipercaya memiliki energi positif dan dapat mengusir roh jahat.
3. Meningkatkan Kesadaran Spiritual
Tidur di lantai pada malam Suro juga diyakini dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan kedekatan dengan Tuhan. Posisi tidur yang lebih rendah ini melambangkan kesederhanaan dan kerendahan hati, dua sikap yang penting dalam mencapai spiritualitas yang tinggi.
Selain itu, tidur di lantai di malam yang hening dan tenang dapat membantu menenangkan pikiran dan fokus pada hal-hal spiritual.
4. Mendapatkan Ketenangan dan Kedamaian
Tidur di lantai pada malam Suro dipercaya dapat memberikan ketenangan dan kedamaian. Hal ini karena lantai dianggap lebih dekat dengan bumi, yang dipercaya memiliki energi positif dan dapat memberikan efek menenangkan pada tubuh dan pikiran.
Selain itu, tidur di malam yang hening dan tenang dapat membantu merilekskan otot dan pikiran, sehingga memberikan rasa tenang dan damai.
Filosofi dan Kepercayaan
Tidur di lantai sebelum jam 12 malam saat malam Suro juga dikaitkan dengan berbagai filosofi dan kepercayaan yang mendalam dalam budaya Jawa.
1. Perlindungan dari Gangguan Supranatural
Banyak yang percaya bahwa malam Suro adalah waktu di mana kekuatan supranatural lebih aktif.
Tidur di lantai dianggap dapat melindungi seseorang dari gangguan makhluk halus atau roh jahat. Lantai yang dingin dan keras dipercaya dapat menghalau energi negatif.
2. Ritual Introspeksi Diri
Malam Suro adalah waktu yang tepat untuk introspeksi diri. Tidur di lantai sebelum jam 12 malam dapat menjadi bentuk meditasi dan refleksi atas apa yang telah dilakukan sepanjang tahun.
Ini adalah momen untuk merenungkan kesalahan, belajar dari pengalaman, dan merencanakan perbaikan di masa mendatang.
3. Penyelarasan dengan Siklus Alam
Tidur di lantai pada malam Suro juga dianggap sebagai bentuk penyelarasan diri dengan siklus alam dan semesta. Dalam filosofi Jawa, hidup selaras dengan alam akan membawa keharmonisan dan kedamaian.
Oleh karena itu, tidur di lantai adalah salah satu cara untuk merasakan keterhubungan dengan alam.
Manfaat Tidur di Lantai
Dilansir dari detikHealth, terdapat beberapa manfaat tidur di lantai. Berikut sejumlah manfaatnya.
1. Membentuk Postur
Sampai saat ini memang belum ada bukti ilmiah bahwa tidur di lantai dapat menghilangkan sakit punggung. Akan tetapi ada manfaat lain yang dihasilkan, seperti membentuk postur punggung menjadi lebih tegap karena tidur di kasur yang lembut dapat menyebabkan tulang belakang melengkung.
Ya, asal posisinya ideal sih. Kalau meringkuk, ya sama saja.
2. Mengatasi Pegal Linu
Linu panggul adalah rasa sakit yang melibatkan saraf linu dari punggung bawah ke pinggul, bagian bokong, dan kaki. Linu panggul dapat diperbaiki dengan tidur di kasur yang lebih keras, salah satunya seperti lantai. Permukaan kasur yang lembut justru memperburuk keadaan linu panggul karena membuat persendian menjadi tegang.
Akan tetapi sampai sekarang, masih belum ada bukti secara ilmiah bahwa tidur di lantai dapat mengobati linu panggul, sehingga jika mau mencobanya, konsultasi terlebih dahulu pada dokter atau terapis fisik.
3. Lebih Mudah Bangun Pagi
Tidur di kasur yang empuk dan nyaman, biasanya membuatmu lebih malas untuk bangun. Itulah sebabnya, tidur di tempat yang keras bisa membuatmu sedikit tidak nyaman, sehingga memutuskan untuk enggan berbaring lebih lama. Hal ini dapat membuatmu bisa bangun lebih awal.
4. Ada Risikonya Juga
Akan tetapi, di balik tiga kelebihan itu juga harus mengetahui risiko dari tidur di lantai. Bagi yang mudah masuk angin, tidur di lantai bisa membuatmu kedinginan.
Selain itu juga bisa memicu alergi karena debu dan titik kotoran yang menempel pada lantai, serta berpotensi mengalami nyeri pada bagian persendian dan punggung. Dengan demikian, bagi orang tua, orang yang cenderung mudah merasa kedinginan, dan seorang yang mengalami radang sendi, tidak dianjurkan untuk tidur di lantai.
Jika ingin tidur di lantai, sediakan tikar atau matras yang agak tipis agar badanmu tidak langsung berkontak dengan lantai, sehingga mengurangi rasa kedinginan dan menjauhkan tubuhmu dari debu, maupun kotoran.
(auh/fat)