Urban Legend

Legenda Terbentuknya Telaga Sarangan, Petaka Kiai-Nyai Pasir Makan Telur Naga

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Kamis, 27 Jun 2024 15:45 WIB
Telaga Sarangan di Magetan (Foto: detik)
Magetan -

Telaga Sarangan adalah salah satu destinasi wisata alam yang berada di Magetan, Jatim. Tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung sebab keindahan dan kesejukannya.

Dalam buku Antologi Cerita Rakyat Jawa Timur yang disusun oleh Balai Bahasa Surabaya tahun 2011, terdapat cerita legenda bagaimana Telaga Sarangan terbentuk.

Pada zaman dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri bernama Kiai Pasir dan Nyai Pasir di Lereng Gunung Lawa bagian timur. Mereka tinggal di sebuah pondok kecil terbuat dari anyaman bambu beratapkan dedaunan.

Mereka hanya tinggal berdua sebab selama bertahun-tahun menikah tidak dikaruniai seorang anak pun. Tempat tinggal mereka pun berada di daerah yang sangat terpencil, jauh dari permukiman warga.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Kiai dan Nyai Pasir menanam umbi-umbian di sekitar rumah. Untuk sayuran dan buah-buahan, mereka bisa mendapatkannya dengan mudah di hutan sekitar. Terkadang, Kiai Pasir juga berburu binatang untuk lauk. Daging hasil buruannya ia dikeringkan sehingga dapat disimpan untuk waktu yang lama.

Kiai Pasir juga sesekali pergi ke pasar untuk menukar barang yang tidak ada di lereng gunung, seperti garam dan beras. Barang-barang dari gunung yang laku ditukar dengan bahan makanan adalah kayu bakar. Karena itu, Kiai Pasir rajin mengumpulkan kayu bakar, dari mulai ranting-ranting hingga kayu belah.

Pada suatu hari, Kiai Pasir pergi ke hutan untuk menebang pohon. Ia berniat mencari batang pohon untuk mengganti tiang rumahnya yang sudah dimakan rayap. Sedangkan ranting-rantingnya akan dikeringkan untuk kayu bakar.

Pagi-pagi sekali setelah menyantap ubi bakar, ia pamit pada istrinya hendak pergi ke hutan yang agak jauh dari rumahnyanya. Kiai Pasir membawa kapak dan air minum di dalam wadah bambu. lstrinya melepas kepergian Kiai Pasir di depan rumah dengan pesan untuk pulang sebelum hari gelap.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, Kiai Pasir tiba di tengah hutan. Ia mencari pohon yang cukup besar dan berbatang lurus supaya kuat dijadikan tiang.

Pepohonan di hutan itu besar-besar ukurannya. Padahal, Kiai Pasir hendak menebang yang berukuran sedang saja supaya ia kuat memikulnya pulang ke rumah.

Tak lama kemudian, ia menemukan pohon yang sesuai dengan keinginannya. Karena semak belukar di sekitar pohon itu sangat lebat, Kiai Pasir terlebih dahulu membersihkannya agar ia mudah mengayunkan kapaknya ke pangkal pohon.

Saat sedang menyibak dan membersihkan semak itu, ia melihat ada sebutir telur berukuran cukup besar tergeletak di atas tumpukan dedaunan seperti sarang. Kiai Pasir teringat istrinya yang pasti akan sangat senang mendapat telur untuk santapan. Apalagi, mereka jarang sekali makan telur.

Tanpa pikir panjang, Kiai Pasir mengambil telur itu dan memasukkannya ke dalam wadah bambu yang sudah kosong. Ia lalu melanjutkan pekerjaannya membersihkan semak belukar di bawah pohon.

Pekerjaan ini memakan waktu yang cukup lama, karena semak belukar tumbuh sangat lebat dan tinggi. Matahari pun sudah mulai bergeser ke barat saat Kiai Pasir hendak mulai mengayunkan kapaknya.

Karena takut terlalu malam di perjalanan, Kiai Pasir berhenti menebang meskipun pohonnya belum roboh. Ia segera berkemas dan berniat akan melanjutkannya esok hari.

Kyai Pasir yakin jika besok pasti akan lebih mudah dan cepat tumbang pohonnya karena sudah tidak perlu lagi membersihkan semak belukar.

Di depan rumah, Nyai Pasir sudah menanti dengan cemas karena hari mulai gelap. Begitu senangnya ketika ia melihat suaminya Kiai pulang dengan selamat.

Setibanya di rumah, Kiai Pasir lalu meletakkan kapak yang ia bawa di sudut luar rumah dan memberikan telur besar yang didapatkannya dari hutan pada istrinya.

Saat melihat telur itu, Nyai Pasir cukup terkejut. Ia belum pernah melihat telur sebesar itu sebelumnya. Meskipun gembira dengan telur yang dibawakan suaminya, Nyai Pasir juga sedikit cemas. Ia takut jika telur besar ini adalah telur ular dan induknya akan mencari.



Simak Video "Video: Begini Modus Komplotan Pelaku Bobol ATM Minimarket Pakai Mesin Las"

(irb/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork