Festival Bakar Sate Kota Mojokerto Suguhkan Keragaman Budaya

Festival Bakar Sate Kota Mojokerto Suguhkan Keragaman Budaya

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 18 Jun 2024 00:01 WIB
Festival Bakar Sate Kota Mojokerto.
Festival Bakar Sate Kota Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Kota Mojokerto -

Festival bakar sate kembali digelar untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-106. Tak sekadar makan sate gratis, festival ini juga menyuguhkan keragaman seni budaya kepada para pengunjung.

Membakar sate di festival ini tanpa melibatkan masyarakat umum. Puluhan stan yang berbaris membentuk huruf U mengitari GOR Seni Majapahit, seluruhnya milik OPD Pemkot Mojokerto, 18 kelurahan, 9 SMPN, Dharma Wanita, PKK, Bank Jatim, dan Muslimat NU.

Di depan masing-masing stan ada pemanggang sate. Sehingga para peserta sibuk memanggang dan menghias sate. Selanjutnya, sate dari setiap stan dikumpulkan di tenda khusus untuk dinilai tim juri. Sebagian lainnya disuguhkan kepada pengunjung secara gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sekadar menyantap sate cuma-cuma, para pengunjung juga disuguhi beragam seni budaya. Setiap stan didesain estetis dengan gaya Majapahit, pedesaan, Eropa dan Arab. Begitu pula kostum mereka. Ditambah lagi dengan kesenian kuda lumping, musik angklung, serta berbagai tarian tradisional.

Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro meninjau langsung masing-masing stan. Ia juga dihibur yel-yel dengan beragam iringan musik dan tarian tradisional dari para peserta. Hadir pula Sekda Kota Mojokerto, Ketua DPRD, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri, serta para camat dan kepala OPD.

ADVERTISEMENT
Festival Bakar Sate Kota Mojokerto.Festival Bakar Sate Kota Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

"Festival bakar sate ini salah satu rangkaian perayaan HUT ke-106 Kota Mojokerto. Semoga ini menjadi event tahunan yang tidak hanya dinikmati masyarakat Kota Mojokerto, tapi juga naik kelas bisa dinikmati secara regional dan nasional," terang Ali di lokasi, Senin (17/6/2024).

Untuk mencapainya, kata Ali, dibutuhkan peran utama Pemkot Mojokerto agar menganggarkan dengan baik, menata event dengan lebih detail, serta menggandeng sponsor agar lebih semarak. Dia berharap festival bakar sate menjadi ikon baru yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.

"Berdasarkan survei Travel and Tourist Development Index, Indonesia naik kelas, saat ini peringkat 22 dunia yang paling dikunjungi. Thailand dan Malaysia di bawah Indonesia. Harapan kami Kota Mojokerto memberi kontribusi. Sehingga sesuai tema hari jadi tahun ini Menuju Kota Wisata Sejarah Mandiri Berdaya Saing dan Berdampak," jelasnya.

Festival Bakar Sate Kota Mojokerto.Festival Bakar Sate Kota Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Pria yang akrab disapa Mas Pj ini juga menyinggung tentang nilai-nilai Hari Raya Idul Adha. Menurutnya, hari raya ini untuk meneladani kepatuhan dan keimanan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT yakni rela menyembelih putranya, Nabi Ismail AS yang akhirnya diganti domba oleh Sang Khalik.

"Bahwa setiap diri kita adalah Ibrahim. Ismailnya adalah sifat-sifat kita yang mungkin penuh dengan dengki, ingin memiliki harta berlebihan, egois, itu yang harus kita kurangi, kita sembelih. Itu lah makna Idul Adha ada kurban. Mari kita teladani Nabi Ibrahim karena setiap milik kita hanya titipan," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads