Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2024 sukses digelar di Majapahit Hall, ASEEC Tower, Unair. Rangkaian pertama FSAI bertajuk masterclass 'Eksperimen: Masa Lalu, Masa Depan, masa Yang Jauh Ke Depan' meraih antusiasme peserta.
Wira, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Unair mengaku mendapat informasi soal masterclass FSAI 2024 melalui akun Instagram Airlangga Global Engagement dari sekelompok temannya.
"Tertarik untuk ikut (masterclass FSAI 2024). Kebetulan juga lagi ada proyek yang lagi dijalanin," ujar Wira saat ditemui oleh detikJatim, Jumat (7/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku acara ini bertepatan dengan proyek film yang sedang dijalani bersama teman-temannya. Padahal Laki-laki berpostur tinggi ini memiliki latar belakang pendidikan yang cukup berbeda dengan industri perfilman.
"Kami (memproduksi) experimental film juga dan dokumentary sih sebenarnya. Jadi diawali ide dan ide itu lebih ke sayang aja nggak dicetuskan sehingga kita mengimplementasikan jadi documentary," ujar mahasiswa semester 4 tersebut.
Masterclass yang digelar FSAI 2024 dinilai sangat membantunya. Sebab, ini menjadi ajang bagi Wira dan teman-temannya bisa merancang produksi film sebagai sebuah komponen penting dengan baik dan benar.
Terlebih, ia merasa menerima banyak ilmu baru dari materi yang disampaikan Dr Louise Curham selaku pembicara. Bahkan, Wira juga menyampaikan niatnya untuk bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan dosen asal Curtin University itu.
"Banyak banget ilmu yang saya dapat dan tentu ke depannya saya akan berkomunikasi lagi sama beliau (Dr Louise Curham) mengenai produksi film secara spesifik," tutur Wira.
Wira pun tak segan mencurahkan keinginannya berpartisipasi dalam perhelatan FSAI berikutnya. Bagi pria itu, acara ini bisa terus bermanfaat untuk mereka yang tertarik berkecimpung di dunia produksi sinema.
Selain itu, agenda ini menjadi kesempatan Wira untuk bertemu dengan berbagai teman dengan latar belakang yang bervariasi. Ia pun merasa puas bisa menjadi bagian dari gelaran tersebut.
"Tujuannya mencari ilmu sehingga pertanyaan-pertanyaan saya terjawab. Dan ini menjadi fondasi utama bagi proyek saya untuk bisa lebih maju," lanjutnya.
Ia turut menghaturkan terima kasih untuk penyelenggara FSAI karena memberi wadah bagi pegiat film. Wira tak lupa menyampaikan harapan untuk rangkaian FSAI di masa mendatang.
"Harapan untuk FSAI bisa lebih berkembang dan ilmunya bisa lebih spesifik dan bisa diimplementasikan. Sehingga, teman-teman yang memang berencana atau lagi bikin film bisa lebih relate dengan struggle yang dialami," ujarnya.
(dpe/fat)