Musim tanam di Kota Probolinggo dirayakan para petani dengan menyaksikan Kerapan Sapi Brujul yang digelar di lahan sawah basah siap tanam, di lintasan sawah di Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Ajang kerapan sapi ini digelar agar tradisi ini tetap lestari.
Kerapan Sapi Brujul Dandim Cup 2024 ini berbeda dengan umumnya karena sapi yang digunakan sepasang sapi jantan dan betina. Untuk sirkuit yang digunakan sawah basah yang siap ditanami.
Sebelum sapi dikerap, sapi terlebih dulu diberi jamu, dipijat, dan diolesi rempah-rempah. Uniknya, saat sapi dilepas di garis start, sapi ini dihentak oleh anak-anak kecil agar larinya kencang hingga bisa memenangkan ajang balap. Tapi tidak jarang sapi brujul keluar dari lintasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerapan Sapi Brujul menjadi tontonan warga setempat karena hanya ada setiap musim tanam tiba. Selain gratis, banyak orang dewasa dan anak berjubel melihat tontonan gratis ini.
Ada sebanyak 16 peserta mengikuti ajang kerapan sapi brujul di Dandim 0820 Cup 2024. Ajang ini diikuti peserta dari kota/kabupaten Probolinggo hingga Kabupaten Lumajang.
Menurut salah satu penonton, Lasmi, kerapan sapi brujul ini selain enak ditonton juga perlu dilestarikan karena telah menjadi budaya khas petani di Kota Probolinggo. Apalagi kerapan sapi brujul masuk warisan tak benda pada 2019 lalu.
"Bersama keluarga semuanya ikut melihat kerapan sapi brujul, jagoanku nama sapinya Putri Kuning. Semoga menang. Senang melihat kerapan sapi brujul, sudah hobi melihatnya karena tradisi Kota Probolinggo," kata Lasmi.
Salah satu joki kerapan sapi brujul Edi Sunaryo mengatakan untuk mengikuti lomba ini perlu latihan fisik dan mengetahui karakter pasangan sapi. Tujuannya, supaya sapi bisa lari kencang dan lurus.
"Tadi pecutnya patah, tetapi tetap main terus. Pernah joki sapinya menjadi juara 2 kali, dikasi jamu jahe, larutan, telur, dan kopi. Nama sapi Putri Kuning," jelas Edi.
Halim, pemilik sapi kerap brujul mengatakan sapi yang akan dilombakan di kerapan sapi brujul harus betul-betul siap. Terutama fisik pasangan sapi. Sapi jagoan dan pasangannya perlu dirawat dan diberi jamu supaya kondisinya fit, sehat, dan larinya kencang.
"Ahamdulillah memang dirawat dan diberi jamu rempah-rempah, setiap hari dikasih telur bebek 20 butir, dan diberi minuman seperti kunyit jahe dan rempah lainnya. Nama sapi Griduh Yunior, optimis memang dan ikut kelas A," kata Halim.
Untuk pemenang lomba Kerap Sapi Brujul Dandim Cup 2024, juara 1A adalah sapi Dor Tudor pemilik Sat, warga Kecamatan Sumber Wetan, Kelurahan Kedupok, Kota Probolinggo. Sedangkan juara 2A dimenangkan sapi Gajah Mada milik Kiki warga Desa Pohsangit Leres, Sumberasih, Probolinggo.
Sedangkan juara 1B sapi Upin Ipin milik Hengky asal Kelurahan Triwung Kidul, Kota Probolinggo. Juara 2B diraih sapi Yamaha milik Saiho, asal Desa Kareng Lor, Probolinggo.
Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Arf Heri Budiasto berharap perhelatan kerapan sapi Brujul yang merupakan warisan tak benda milik Kota Probolinggo membuat tradisi ini tetap lestari.
(dpe/iwd)