Nama Asli Pantai Serit Blitar Saat Dijadikan Lokasi Tapa Brata Hayam Wuruk

Urban Legend

Nama Asli Pantai Serit Blitar Saat Dijadikan Lokasi Tapa Brata Hayam Wuruk

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Kamis, 30 Mei 2024 16:09 WIB
Pantai Serit, Surga Tersembunyi Tempat Prabu Hayam Wuruk Bertapa
Pantai Serit di Blitar (Foto: Erliana Riady)
Blitar -

Pantai Serit di Blitar konon pernah menjadi lokasi Raja Majapahit Hayam Wuruk melakukan tapa brata. Apa alasan Hayam Wuruk bertapa di pantai selatan ini?

Karena Pantai Serit merupakan muara pertemuan Sungai Klatak dan Sungai Sumbersari. Warga setempat menyebutnya tetor, artinya bertemunya sungai dan laut. Tetor lalu menjadi nama awal pantai itu sebelum berubah nama menjadi Pantai Serit.

Nama Tetor sendiri berubah menjadi Serit, setelah pasukan Mataram membabat wilayah itu untuk dijadikan permukiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tradisi masa kerajaan, seorang pejabat saat melakukan ritual agung akan melakukan di dua lokasi. Pertama di gunung sebagai simbol lingga, kedua di laut sebagai simbol yoni.

"Filosofinya, lingga atau gunung, semua mata air berasal dari gunung akan bermuara ke yoni atau laut. Begitu juga dengan kehidupan manusia. Semua wiji sejatinya bapak adalah bermuara ke ibu, untuk mendapatkan buah atau hasil," ujar Sesepuh Desa Serang, Raban Yuwono kepada detikJatim.

ADVERTISEMENT

"Di dalam Kitab Negarakertagama dituliskan, tetor adalah tempat bertempurnya (bertemunya) sungai dan laut. Nah di situlah Hayam Wuruk melalukan ritual agung," kata Raban.

Raban melanjutkan, di Negarakertagama juga disebutkan, Hayam Wuruk melakukan ritual agung diantara tahun 1283-1293. Artinya, sebelum dia menjadi Raja Majapahit.

Di situ diceritakan, Hayam Wuruk memulai ritual di Candi Palah (Penataran, Nglegok), lalu ke pendarmaan Eyangnya yakni Raden Wijaya di Candi Simping Kademangan. Kemudian meneruskan laku di Candi Sawentar Kanigoro dan berjalan menuju arah selatan ke Desa Bacem.

"Sampai di situ, memang ditemukan Prasasti Bacem. Karena saat itu masih hutan belantara, rombongan meneruskan perjalanan dengan menyusuri sungai dan berhenti di simpang tiga Kali Klatak. Kemudian ke selatan ada Kali Sumbersari yang keduanya bermuara di Tetor atau Serit ini," jelas tokoh spiritual Blitar ini.




(irb/iwd)


Hide Ads