Halaman Tugu Pahlawan Surabaya pada Minggu (28/4/2024) pagi dipenuhi pasukan Inggris dan para pejuang kemerdekaan. Rupanya, mereka adalah pemeran Teatrikal Pertempoeran Toendjoengan dari Surabaia Combine Reenactor, Begandring Soerabaia, dan berbagai komunitas lainnya.
Teatrikal pertempuran ini rutin diselenggarakan oleh Museum Tugu Pahlawan sebulan sekali untuk mengenang berbagai peristiwa heroik di Kota Pahlawan. Tema yang diangkat pun berbeda-beda.
Reka ulang adegan sejarah kali ini mengangkat tema Covering Fire of Madoen, seorang pejuang di Surabaya yang diabadikan sebagai patung di depan Gedung Siola atas jasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini temanya adalah Pertempuran Tunjungan untuk mengenang pahlawan (bernama) Madun yang bertahan dengan keberaniannya menghadang pasukan Inggris agar temannya (pejuang) mundur ke belakang (untuk berlindung," kata salah satu pemeran teatrikal Begandring Soerabaia, Taufan kepada detikJatim.
Teatrikal yang melibatkan puluhan pemain ini pecah dan sukses menarik perhatian masyarakat. Bahkan, karena antusiasme penonton yang tinggi, namun banyak yang terlambat datang, teatrikal ini sampai dimainkan sebanyak dua kali.
"Teatrikal ini sempat digelar dua kali. Karena banyak penonton yang terlambat datang, akhirnya (mereka) minta ke pihak museum untuk melakukan adegan ulang. Ini baru pertama kali kita mengadakan dua kali pementasan," ungkap Taufan.
Salah satu penonton, Evi Erika mengaku terkesima dengan teatrikal tersebut. Sebab, tak hanya mengenalkan sosok Cak Madoen, namun juga memberikan pengetahuan mengenai hari paling bersejarah di Surabaya.
"Seru sih menarik banget, pertunjukannya memberikan insight mengenai hari paling bersejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan di Surabaya," ujar Evi.
(hil/fat)