Teatrikal Pertempuran Tunjungan Ungkap Perjuangan Cak Madoen Lawan Penjajah

Teatrikal Pertempuran Tunjungan Ungkap Perjuangan Cak Madoen Lawan Penjajah

An Nisa Maulidiyah - detikJatim
Minggu, 28 Apr 2024 12:26 WIB
Aksi teatrikal pertempuran Tunjungan di Surabaya yang kenalkan sosok Cak Madoen
Aksi teatrikal pertempuran Tunjungan di Surabaya yang kenalkan sosok Cak Madoen (Foto: An Nisa Maulidiyah/detikJatim)
Surabaya -

Teatrikal Pertempuran Tunjungan "Covering Fire of Madoen" digelar di Monumen Tugu Pahlawan, Minggu (28/4/2024). Pertunjukan teatrikal ini menampilkan representasi perjuangan arek-arek Suroboyo, dari tokoh Cak Madoen yang dikenal sebagai sosok pemuda gagah berani dari Genteng Kali, Surabaya.

Teatrikal pertempuran ini menjadi salah satu rangkaian dari gabungan Surabaya Komban Renaktor dengan rekan pegiat sejarah lainnya, untuk menampilkan beberapa momentum sejarah di Surabaya.

Dari pantauan detikJatim, teatrikal dimulai pukul 08.40 WIB. Pertunjukan pertama diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, pukul 09.00 WIB, teatrikal pertempuran Tunjungan berlangsung menegangkan. Tembakan dari petasan menggambarkan perjuangan arek-arek Suroboyo melawan sekutu Inggris yang diperankan oleh komunitas sejarah Soerabaya Combine Renaktor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teatrikal ini bertujuan untuk memperingati dan mengenalkan tokoh Madoen yang menjadi salah satu figur monumen di perempatan Tunjungan. Sebab, masih banyak masyarakat Surabaya yang belum mengenal sosok Madoen.

"Untuk memperingati tokoh Madoen yang menjadi salah satu figur monumen di perempatan Tunjungan. Sebab, masih belum banyak masyarakat Surabaya yang tahu tentang seorang Madoen yang merupakan seorang warga lokal dari Genteng Kali. Pada masa itu, ia mempertahankan Surabaya di area perempatan Tunjungan untuk menghalang tentara Inggris," ujar Polo, Ketua SCR, yang merupakan ketua pelaksana Soerabaya Combine Renaktor kepada detikJatim, Minggu (28/4/2024).

ADVERTISEMENT

Dengan diadakannya teatrikal Tunjungan ini, juga bertujuan untuk menambah pembelajaran sejarah kepada masyarakat Surabaya.

"Menambah pembelajaran sejarah bagi masyarakat Surabaya, terkhusus dari kami para penggiat sejarah Surabaya, sama-sama memiliki tanggung jawab bahwa masyarakat Surabaya harus kenal dan tahu tentang siapa sosok Madoen yang dijadikan monumen tugu Tunjungan," imbuhnya.

Polo berharap, teatrikal ini dapat meningkatkan rasa bangga kepada masyarakat Surabaya dengan nilai perjuangan para pahlawan.

"Saya berharap, teatrikal ini dapat memberikan rasa bangga kepada masyarakat Surabaya dengan sejarahnya, karena tidak semua memiliki sejarah besar dan tentunya promosi dengan pengenalan memori kolektif bagi masyarakat Surabaya tentang adanya nilai-nilai perjuangan yang sangat besar yang terjadi 78 tahun lalu," timpalnya.

Teatrikal Tunjungan ini juga berhasil meningkatkan antusiasme para pengunjung. Mereka mengaku merinding dengan aksi Cak Madoen yang berhasil mempertahankan diri dalam melawan serangan sekutu penjajah Inggris.

Salah satu penonton, Evi Erika mengaku terkesima dengan teatrikal tersebut. Sebab, tak hanya mengenalkan sosok Cak Madoen, namun juga memberikan pengetahuan mengenai hari paling bersejarah di Surabaya.

"Seru sih menarik banget, pertunjukannya memberikan insight mengenai hari paling bersejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan di Surabaya," ujar Evi.




(hil/fat)


Hide Ads