25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia. Malaria penyakit serius yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit. Apabila tidak segera diobati, penyakit ini bisa meregang nyawa.
Malaria menjadi salah satu penyakit endemik yang ada di Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia memiliki angka kasus malaria yang tinggi. Kementerian Kesehatan mencatat, pada tahun 2023 per 27 April terdapat 55.525 kasus malaria di Indonesia.
Lantas penyebab penyakit malaria ini apa, dan bagaimana cara pencegahannya? Simak selengkapnya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 25 April Diperingati Hari Malaria Sedunia |
Tentang Malaria
Dikutip dari detikhealth, Malaria merupakan penyakit yang serius dan cukup fatal. Penyakit ini disebabkan oleh parasit. Umumnya parasit tersebut menginfeksi jenis nyamuk tertentu, menggigit manusia dan menyebarkannya melalui gigitan tersebut.
Biasanya orang yang terserang penyakit malaria akan merasakan sakit yang parah. Gejalanya berupa demam tinggi, menggigil, dan penyakit mirip flu. Malaria bisa menjadi penyakit yang mematikan. Akan tetapi penyakit dan kematian akibat penyakit tersebut dapat dicegah.
Berdasarkan keterangan dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), Pada tahun 2021 Malaria sudah membunuh 600.000 anak di seluruh dunia dan sebagian besarnya merupakan anak-anak.
Penyebab Malaria
Dikutip dari situs resmi RSUD dr. Mohamad Soewandhie, penyakit Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi oleh parasit tersebut.
Gigitan nyamuk tersebut membuat parasi masuk, mengendap di organ hati, hingga menginfeksi sel darah merah. Selain melalui gigitan nyamuk, biasanya malaria tertular dari donor organ, transfusi darah, berbagai pemakaian jarum suntik, dan janin yang terinfeksi dari ibunya.
Ada beberapa jenis plasmodium yang menjadi faktor penyebab terjangkit penyakit malaria yaitu:
1. Plasmodium Vivax
Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax ini biasanya akan memiliki gejala yang lebih ringan. Parasit ini akan bertahan dalam organ hati selama beberapa bulan atau tahun.
Meskipun tergolong ringan, malaria yang disebabkan oleh jenis parasit ini dapat kambuh saat daya tahan tubuh menurun karena parasit bisa aktif kembali.
2. Plasmodium Ovale
Malaria yang disebabkan oleh jenis plasmodium ini termasuk tidak terlalu berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Meskipun demikian, masyarakat harus waspada terhadap parasit ini karena dapat menyebabkan anemia.
3. Plasmodium Malariae
Malaria yang disebabkan oleh jenis plasmodium ini akan memiliki gejala setelah lama terinfeksi oleh parasit Plasmodium malariae. Masyarakat yang mengalami penyakit ini akan mengalami gangguan fungsi organ ginjal dan infeksi yang kronis.
4. Plasmodium Falciparum
Malaria yang disebabkan oleh parasit jenis ini menjadi yang paling berbahaya. Hal tersebut dikarenakan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kejang-kejang, hingga koma. Malaria jenis ini menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.
Cara Pencegahannya
Masih dikutip dari sumber yang sama, pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mengubah pola perilaku manusia supaya nyamuk tidak muncul. Adapun beberapa tips yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dari penyebaran penyakit malaria :
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Memakai baju dan celana panjang selama beraktivitas
- Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena hal tersebut dapat menjadi sarang nyamuk
- Menggunakan lotion anti nyamuk dengan kandungan DEET ((diethyltoluamide)
- Menggunakan obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk di pagi maupun sore hari
- Melakukan fogging massal di beberapa daerah yang memiliki tingkat malaria yang tinggi
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/fat)