Membaca buku menjadi salah satu hal yang menyenangkan bagi sebagian orang. Membaca buku menjadi sebuah perjalanan intelektual menuju dunia baru. Dengan banyak membaca kita dapat memperluas wawasan. Salah satu buku yang dapat dibaca di Hari Buku Sedunia adalah karya-karya Tan Malaka.
"Terbentur, terbentur, terbentur, dan terbentuk". Kalimat yang terlontar dari aktivis pejuang nasionalis Indonesia itu. Tan Malaka banyak melahirkan pemikiran-pemikiran hebat yang ia tuangkan dalam banyak tulisan.
Tan Malaka adalah satu pahlawan nasional Indonesia. Hal tersebut berdasarkan Keputusan RI Nomor 53 yang ditandatangani Presiden Soekarno pada Maret 1963. Pemberian gelar tersebut dikarenakan ia memberikan begitu banyak pemikiran bagi bangsa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5 Rekomendasi Buku Tan Malaka
Tan Malaka telah melahirkan banyak karya yang melegenda. Dari sekian banyak karyanya itu, berikut rekomendasi buku karya Tan Malaka yang bisa dibaca untuk merayakan Hari Buku Sedunia 2024.
1. Madilog
Madilog merupakan buku karya Tan Malaka yang ditulis pada 1943. Kepanjangan dari Madilog adalah materialisme, dialektika, dan logika. Tan Malaka menulis ini dengan maksud menyebarkan pemikiran tentang materialisme, dialektika, dan logika kepada para pemimpin pergerakan revolusioner di tanah air.
Isi buku ini membahas tentang pemikiran-pemikiran filosofis, politik, dan ekonomi yang dijadikan dasar oleh Tan Malaka dalam perjuangan revolusioner. Tak hanya itu, buku ini juga menjelaskan konsep kelas sosial, perlawanan rakyat, dan perjuangan memahami dinamika masyarakat yang cukup penting.
Salah satu aspek penting dari Madilog adalah penjelasan mengenai dialektika. Menurut Tan Malaka, dialektika adalah sebuah sudut pandang filosofis yang menyatukan pemahaman tentang kontradiksi dan perubahan. Ia juga menjelaskan dialektika adalah unsur yang tak terpisahkan dari alam semesta.
2. Aksi Massa
Aksi Massa karya Tan Malaka adalah karyanya yang ditulis pada 1926 saat masih di pengasingan Shanghai, Tiongkok. Ia membahas soal strategi pergerakan massa untuk mencapai tujuan politik.
Isi buku ini membahas tentang pengertian, sejarah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari aksi massa. Tak hanya itu, buku ini juga membahas bagaimana strategi yang bagus dari aksi massa seperti pemberontakan, pemogokan, dan demonstrasi.
Pada buku ini pula Tan Malaka menganalisis situasi politik pada masa kolonialisme Belanda di Indonesia. Meskipun buku ini sudah ditulis hampir 100 tahun lalu, pembahasan soal aksi massa ini masih selaras dengan keadaan politik saat ini.
3. Dari Penjara ke Penjara
Buku Dari Penjara ke Penjara merupakan karya Tan Malaka yang ditulis pada 1948. Ditulis saat di penjara, buku ini mengisahkan kehidupan Tan Malaka saat berada di sana. Buku ini mendapatkan penghargaan dari Majalah Tempo sebagai salah satu buku paling berpengaruh bagi bangsa.
Buku ini terbagi menjadi dua jilid yang terpisah. Pertama berisi tentang kisah Tan Malaka saat berada di penjara Hindia Belanda dan Filipina. Jilid kedua tentang perjalanan Tan Malaka dari Shanghai, Hongkong, hingga pulang ke Indonesia. Akan tetapi kedua jilid tersebut telah digabung menjadi satu.
Buku ini juga berisi perjalanan hidup Tan Malaka ketika dalam pelarian politik. Ia berpindah tempat secara terus-menerus karena selalu dikejar oleh orang-orang.
Tak hanya di Indonesia, ia kerap kali harus keluar negeri untuk bersembunyi. Bahkan, ia juga harus sering keluar masuk jeruji. Meskipun begitu, ia tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
4. Gerpolek
Gerpolek adalah buku yang ditulis Tan Malaka ketika ia masih di balik jeruji Madiun. Tan Malaka menulis buku ini tanpa dukungan informasi kepustakaan. Ia hanya bergantung pada pengetahuan, daya ingat, dan percakapannya dengan para prajurit.
Tak hanya itu saja, ia mengandalkan pembacaan buku-buku dan majalah kemiliteran yang sudah ia lakukan lebih dari 30 tahun lalu. Buku ini menjelaskan bagaimana perlawanan yang dilakukan Tan Malaka untuk menolak jalur perundingan ala pemerintah.
Tan Malaka tak suka dengan gaya runding pemerintah dengan pihak kolonialis dan imperialis. Baginya, berunding dengan mereka seperti berunding dengan maling yang menjarah rumahnya.
5. Menuju Merdeka 100%
Buku Menuju Merdeka 100% merupakan kumpulan karya Tan Malaka. Buku ini juga merupakan buku gabungan dari tiga buku yang ia tulis. Judulnya terdiri dari lima, yaitu Aksi Massa, Politik, Politik, Gerpolek (Gerilya-Politik-Ekonomi), dan Rencana Ekonomi Berjuang.
Tan Malaka menjelaskan dalam buku ini mengenai sikapnya terhadap politik dan ekonomi yang bebas dan merdeka. Buku ini membawa kesadaran bagaimana arti kemerdekaan. Tan Malaka juga mengajak pembaca ke dalam pemikiran-pemikirannya yang brilian dalam mencapai kemerdekaan melalui buku ini.
Nah itulah buku-buku karya Tan Malaka yang bisa dibaca di Hari Buku Sedunia 2024. Selamat membaca.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)