Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 hingga 6 Dampaknya

Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 hingga 6 Dampaknya

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Kamis, 29 Feb 2024 14:21 WIB
Monumen Serangan Umum 1 maret 1949 di Yogyakarta
Monumen Serangan Umum 1 maret 1949 di Yogyakarta/Foto: Usman Hadi/detikcom
Surabaya -

Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan salah satu peristiwa bersejarah di Indonesia. Peristiwa tersebut merupakan lanjutan dari Agresi Militer Belanda II.

Tujuan dari serangan tersebut adalah untuk merebut wilayah Republik Indonesia yang target utamanya adalah Yogyakarta. Mengapa Yogyakarta?

Yogyakarta menjadi sasaran utama Belanda, karena pada masa itu Yogyakarta menjadi Ibu Kota Indonesia. Kondisi Yogyakarta waktu itu tidak kondusif karena propaganda yang dibuat Belanda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini sekilas mengenai sejarah dari peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Mulai dari latar belakang, hingga dampaknya.

Latar Belakang Serangan Umum 1 Maret 1949

Dikutip situs resmi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, awal mula munculnya ide untuk melakukan serangan besar di Yogyakarta karena adanya kabar terkait rencana pertemuan Dewan Keamanan PBB. Kabarnya, peristiwa tersebut akan diadakan pada awal Maret 1949.

ADVERTISEMENT

Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang mendengar kabar tersebut, mengusulkan rencana kepada Jendral Soedirman untuk mengadakan serangan besar-besaran di ibu kota. Jendral Soedirman menyetujui rencana tersebut dan langsung meminta Sultan untuk melakukan komunikasi dengan Letkol Soeharto.

Ide untuk melakukan serangan besar adalah agar Indonesia kembali ke muka sidang Dewan Keamanan PBB. Dengan adanya serangan tersebut, diharapkan eksistensi Republik Indonesia dan TNI terlihat di mata Internasional.

Tak hanya itu, Indonesia juga dapat bergabung menjadi anggota Dewan Keamanan PBB. Dengan begitu, PBB dapat membawa kedua negara tersebut, Belanda dan Indonesia ke meja perundingan.

Dalam mempersiapkan serangan tersebut, Sultan dan Letkol Soeharto harus melakukan pertemuan secara sembunyi-sembunyi. Hal tersebut untuk menghindari pengawasan dan mata-mata dari pihak Belanda. Kedua tokoh tersebut menyiapkan serangan ini selama dua pekan.

Soeharto mulai mempersiapkan pasukan Wehrkreise II yang dibagi menjadi 7 Sub-Wehrkreise di seluruh Yogyakarta. Mereka juga bekerja sama dengan pihak-pihak sipil.

Pasukan juga mempersiapkan keperluan logistik. Seperti transportasi, dapur umum, persenjataan, pakaian, amunisi hingga alat-alat komunikasi.

Setelah mempersiapkan serangan dengan matang, pada 1 Maret 1949 mereka mulai melakukan serangan. Serangan tersebut dilakukan pada pukul 06.00 WIB, saat sirena dibunyikan.

Dalam penyerangan tersebut, Letkol Soeharto memimpin pasukan dari sudut barat sampai batas Malioboro. TNI bisa menguasai Kota Yogyakarta dalam 6 jam. Pukul 12.00 waktu setempat seluruh pasukan TNI mundur sesuai dengan ketentuan semula.

Dampak Serangan Umum 1 Maret 1949

Meskipun serangan tersebut hanya berlangsung selama enam jam, tapi memiliki dampak yang cukup besar, antara lain:

  1. Memperlihatkan ke dunia bahwa Negara Indonesia masih ada dan TNI juga mampu menyerang.
  2. Mendukung terjadinya diplomasi Republik Indonesia di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
  3. Mendorong adanya perubahan sikap dari pihak Amerika Serikat supaya menekan Belanda untuk melakukan perundingan dengan Indonesia.
  4. Memulihkan kepercayaan rakyat mengenai forma kerja TNI.
  5. Mematahkan isu yang dibuat oleh Belanda kepada Indonesia di kancah internasional.
  6. Mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.

Peristiwa itu menjadi momen yang bersejarah bagi Indonesia. Untuk mengenang peristiwa tersebut dibangun Monumen Serangan Oemoem. Monumen tersebut berada di Jalan Panembahan Senopati. Tepatnya berada di area Benteng Vredeburg.

Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 juga menjadi sebuah cagar budaya yang menjadi ikon di kawasan nol kilometer Yogyakarta.


Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads