Dalam waktu dekat, museum di Lamongan akan difungsikan. Museum kebudayaan yang belum difungsikan sejak dibangun tahun 2018 sempat rusak di beberapa bagian hingga akhirnya direnovasi.
Museum yang ada saat ini merupakan yang kedua setelah Museum Sunan Drajad. Museum baru ini disebut Museum Lamongan yang ada di Jalan KH Ahmad Dahlan. Dalam waktu dekat akan diisi dengan berbagai koleksi benda purbakala dan cagar budaya yang sudah dimiliki Dinas Pariwisata & Kebudayaan (Disparbud) Lamongan.
Museum ini bersebelahan dengan kantor Dinas Pendidikan Lamongan. Museum yang dibangun sejak 2018 selama ini belum pernah difungsikan hingga mengalami kerusakan di beberapa bagian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini masih dalam proses penyelesaian renovasi," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan, Siti Rubikah kepada wartawan, Senin (8/1/2024).
Rubikah mengakui, ada beberapa bagian yang rusak dan perlu perbaikan. Cat dinding bangunan induk museum bagian luar tampak mulai pudar dan saat ini sudah dalam penanganan.
"Dalam waktu dekat ini akan segera difungsikan karena renovasi juga sudah hampir selesai," ujarnya.
Nantinya, museum terdiri dari 3 etalase di lantai dasar dan 2 etalase di lantai 2 sebagai tempat barang-barang peninggalan kuno. Tidak hanya menjadi tempat menyimpan benda bersejarah, Museum Lamongan ini nantinya juga akan bisa dipakai sebagai sarana edukasi.
"Kita siapkan juga panggung terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk tampil dengan aneka ragam seni budaya," paparnya.
Setidaknya, terang Rubikah, sudah ada puluhan koleksi benda bernilai sejarah dan benda purbakala yang dimiliki Disparbud Lamongan. Semua koleksi dari Disparbud ini akan segera dibawa ke Museum Lamongan agar bisa menjadi ajang belajar.
"Ada puluhan benda purbakala yang sudah dimiliki Disparbud. Seperti lingga, batu bata, terakota dan beberapa benda lainnya yang siap mengisi museum," jelasnya.
Pembangunan museum kebudayaan yang dimulai tahun 2018 kala itu belum sepenuhnya tuntas. Fisik bangunan dua lantai sudah jadi, tapi pandemi COVID-19 membuat penyelesaian bangunan tersebut sempat tertunda. Beberapa sarana dan prasarana, seperti toilet dan lantai juga tidak luput dari renovasi.
"Maksud Pemkab Lamongan membangun museum untuk memudahkan pemeliharaan benda bersejarah yang terpusat. Sekaligus sebagai perangkat edukasi bagi para pelajar dan termasuk kepentingan para mahasiswa," pungkasnya.
(dpe/fat)