Tanggal 6 Desember diperingati sebagai Hari Tidak Ada Toleransi bagi Kekerasan terhadap Perempuan. Untuk menyerukan hari ini, sejumlah mahasiswa berupaya menyuarakan dukungan untuk para perempuan korban kekerasan dengan menggelar pameran lukisan.
Pameran lukisan tersebut bertajuk Art Exhibition 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang digelar di Lobby Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN Veteran Jatim. Diikuti oleh 16 mahasiswa pelukis yang menampilkan 20 karya lukis.
Karya-karya yang ditampilkan di sini merepresentasikan bentuk dukungan kepada para perempuan yang menjadi korban kekerasan agar berani untuk menyuarakan dan melaporkan apa yang terjadi kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vina Ayu, penanggung jawab kegiatan ini menyampaikan bahwa saat ini masih banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan, termasuk di lingkungan kampus.
Dia sampaikan bahwa pameran lukisan ini menjadi simbol harapan dan sebagaimomentum agar semua pihak bisa bersama-sama menghentikan kekerasan terhadap perempuan.
![]() |
"Banyak lukisan yang menggambarkan perempuan yang mengalami kekerasan seksual. Ada banyak cerita di balik tiap lukisannya. Harapannya teman-teman yang mengalami pelecehan seksual tidak hanya diam saja, agar berani untuk melaporkan," ujar Vina kepada detikJatim, Rabu (6/12/2023).
Pameran ini digelar mulai tanggal 4 hingga 8 Desember mendatang dan terbuka untuk masyarakat umum. Melalui pameran ini, para pameris dan penyelenggara juga ingin menegaskan dukungan yang mereka berikan kepada para korban.
"Kami di sini berdiri bersama korban untuk memperingati bahwa mereka tidak sendirian," tutur Vina.
Dari sekian karya yang ditampilkan, salah satu lukisan yang paling bermakna menurut Vina adalah lukisan dengan visual perempuan yang dibungkam.
"Salah satu yang paling bermakna ini: perempuan dibungkam. Sangat menggambarkan kebanyakan perempuan ketika mengalami pelecehan seksual, dimana mereka seringkali takut untuk bersuara," kata Vina.
(dpe/iwd)