Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan atau International Day for the Abolition of Slavery diperingati setiap tanggal 2 Desember. Berikut ini serba-serbinya.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia, dalam memerangi perbudakan modern. Peringatan ini merupakan tanda diadopsinya Konvensi PBB mengenai Pemberantasan Perdagangan Orang dan Eksploitasi Prostitusi Orang Lain oleh Majelis Umum (resolusi 317 (IV) tanggal 2 Desember 1949).
Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan merupakan bentuk penghapusan dari bentuk-bentuk perbudakan komtemporer. Misalnya seperti eksploitasi seksual, perdagangan manusia, bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, perekrutan paksa anak-anak untuk digunakan dalam konflik bersenjata, dan perkawinan paksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1995, secara resmi PBB menetapkan tanggal 2 Desember sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan atau Hari Penghapusan Perbudakan Internasional. Penetapan itu diputuskan setelah adaya pertimbangan pengajuan dari Kelompok Kerja PBB tentang Perbudakan pada 1985.
Sampai saat ini, Hari Penghapusan Perbudakan Internasional selalu diperingati setiap tahun, untuk menghapus segala jenis perbudakan yang ada di dunia. Beberapa nilai penting dalam memperingatinya seperti sebagai kesempatan untuk membuat perubahan, menyoroti keburukan manusia mengenai perbudakan sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk menuntut penghapusan perbudakan di dunia, dan membantu komitmen pada pelayanan kemanusiaan.
Meningkatnya Perbudakan Modern
Dikutip laman PBB, prakiraan terbaru Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukan bahwa kerja paksa serta pernikahan paksa terjadi peningkatan yang signifikan dalam lima tahun terakhir.
Terdapat 10 juta lebih orang yang berada dalam perbudakan modern pada tahun 2021, dibandingkan dengan prakiraan global pada 2016. Sehingga totalnya menjadi 50 juta orang di seluruh dunia. Perempuan serta anak-anak masih berada pada posisi yang rentan.
Meski tidak didefinisikan dalam undang-undang, perbudakan modern digunakan sebagai istilah umum yang mencakup praktik-praktik seperti kerja paksa, pernikahan paksa, dan perdagangan manusia. Prakitik-praktik itu yang menjadi bentuk eksploitasi yang tidak dapat ditolak atau ditinggalkan oleh seseorang, karena adanya ancaman, kekerasan, pemaksaan, penipuan, dan/atau penyalahgunaan kekuasaan.
Perbudakan modern terjadi di hampir setiap negara di dunia, dan melintasi garis etnis, budaya, dan agama. Terdapat 52 persen atau lebih dari seluruh kerja paksa dan seperempat dari seluruh pernikahan paksa terjadi di negara-negara berpendapatan menengah ke atas atau negara berpendapatan tinggi.
Itu membuat ILO mengadopsi protokol yang mengikat hukum yang dirancang untuk memperkuat upaya global untuk menghapuskan kerja paksa. Yang mulai berlaku pada bulan November 2016.
Cara Mendukung Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan
Dikutip laman Awareness Days, berpartisipasi dalam Hari Internasional Penghapusan Perbudakan sangat penting untuk upaya global dalam mengakhiri kejahatan keji terhadap kemanusiaan. Berikut cara mendukung Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan:
1. Didik Diri Sendiri
Pelajari berbagai bentuk perbudakan modern dan perdagangan manusia yang ada saat ini.
2. Tingkatkan Kesadaran
Bagikan informasi tentang hari ini di media sosial, dan berpartisipasi dalam kampanye kesadaran untuk mendidik orang lain.
3. Organisasi Pendukung
Berkontribusi atau menjadi sukarelawan dengan organisasi yang bekerja untuk memerangi perdagangan manusia dan mendukung para penyintas.
4. Advokasi untuk perubahan
Mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan melawan perbudakan modern dengan menerapkan dan menegakkan undang-undang antiperdagangan manusia.
5. Menyelenggarakan Acara
Selenggarakan acara, webinar, atau diskusi untuk meningkatkan kesadaran tentang penghapusan perbudakan di komunitas kamu.
6. Sebarkan Pengetahuan
Berbagi cerita dan kesaksian para penyintas untuk memanusiakan masalah ini dan menekankan pentingnya pemberantasan perbudakan.
Demikian informasi mengenai Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)