Di Hari Ayah Nasional, detikers bisa menghadiahkan puisi bertema ayah untuk seseorang yang telah menjaga dan membesarkan kamu. Berikut contoh puisi Hari Ayah.
Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Atau, gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Puisi dapat digunakan untuk mengekspresikan pengalaman melalui diksi atau pilihan kata secara tepat. Berikut contoh puisi untuk mengungkapkan kasih sayang terhadap seorang ayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 20 Ide Kado Hari Ayah, Hadiah untuk Papah |
Contoh Puisi Hari Ayah:
1. Pelukan Abah
Karya: Rosi L. Simamora
Tak ada yang lebih menenangkan daripada
pelukan Abah.
Disurutkannya isak tangis Ara,
dienyahkannya kekhawatiran Emak,
disingkirkannya ngeri hatiku,
hingga tak bersisa sejejak pun.
Tak ada yang lebih teguh daripada pelukan Abah.
Disembuhkannya setiap luka kecewa
dan dihardiknya pergi setiap badai kehidupan...
Hingga sekali lagi engkau percaya,
semua akan baik-baik saja.
2. Ayahku
Karya: Muhammad Azrif
Ayahku...
Ayahku adalah kepala keluargaku
Dia mencari nafkah tanpa lelah
Dari pagi sampai sore
Ayahku mencari nafkah demi aku dan keluargaku
Ayahku mengajariku tentang kebaikan
Dia juga yang selalu membahagiakanku
Aku sangat sayang kepada ayahku...
3. Ayah
Karya: Siti Barirotun
Sosok tubuh yang penuh ketangguhan
Mencari berkah dalam kehidupan
Tak pernah putus harapan
Saat menemui kesulitan
Ayah...
Engkaulah sang pahlawan
Engkaulah sang harapan
Engkau memberi pertolongan
Saat datang kesusahan
Kau tak kenal lelah
Kau tak kenal pasrah
Engkau terus berjalan ke depan
Melewati rintangan cobaan
Semoga ayah...
Sehat selalu...
Maju selalu...
4. Sajak Buat Ayah
Ayah...
Dirimu ibarat sang awan
Yang memayungi kehidupan kami
Yang senantiasa memerlukan dirimu
Saat sang suria memanaskan sinarnya
Ayah...
Tidak akan hilang di benak kami
Tidak akan pudar dari pandangan kami
Betapa mulianya hatimu
Betapa besar jiwamu
Menepis ranjau dan duri itu
Untuk mencari sesuap nasi buat kami
Ayah...
Kesabaranmu tetap terbatas
Selalu diuji dan dicibir
Oleh karena kami
Yang adakalanya nakal
Yang adakalanya tidak mahu mendengar katamu
Ayah...
Pengorbanan mu tetap abadi dijiwa kami...
Terimakasih ayah... semoga Tuhan memberkati
umur dan amalanmu.
5. Sajak Untuk Ayah
Ayah,
engkaulah sahabatku,
engkaulah temanku,
dirimu tempatku bermanja,
dirimu pemberi cahaya..
Ayah,
tanpamu sunyi hidup ini,
tanpamu tiada arti hidup ini..
Ayah,
indahnya hidup ini,
andainya kau senantiasa ada
indahnya hidup ini,
andainya kebahagiaan milik abadi..
Ayah
dikaulah hadiah yang terindah buat diriku ini
yang senantiasa melayan segala ragamku
yang senantiasa memberi apa jua pintaku
walau sesusah manapun
Dikaulah ayah yang terbaik dalam hidupku
6. Ayahku
Ayahku yang mencintai
dan yang menyayangi,
Aku akan selalu ingat kau
sampai pada hari aku
mati.
Aku sangat cinta
kebaikanmu dan
kebijaksanaanmu,
Aku akan selalu mencintai
dan menghargaimu
seumur hidupku.
Berkat Ayah yang
selalu hadir dalam hidupku,
Banyak hal baik yang saya
pelajari dari dirimu,
Ayah yang kuat dan
bijaksana
7. Pahlawan Kesuksesanku
Karya: Ardiyani Muninggar
Fajar telah menyapa pagi ku
Kau jadikan hari mu, hari untuk pengorbanan.
Pengorbanan mencari rezeki, pengorbanan untuk mencari awal
yang baru.
Kau ajarkan aku arti perjuangan, kau ajarkan aku arti
kesuksesan.
Ayah mungkin tanpa mu aku tidak bisa seperti ini..
Mungkin tanpa mu aku tidak bisa berdiri di tengah tengah
impianku..
Impian untuk meraih keberhasilan
Impian untuk mencapai kemenangan...
8. Untukmu Ayahku
Karya: Dina Sekar Ayu
Di keheningan malam
Datang secercah harapan
Untuk menyambut jiwamu datang
Sebercik harapan agar kau kembali pulang
Hanya sepenggal kata bijak yang bisa kutanamkan
Duduk sedeku, tangan meminta, mulut bergoyang, jatuh air
mata
Tapi apalah daya
Semua harapan hilanglah sirna
Karena kau telah tiada
Ayahku tercinta.
9. Kerinduan
Karya: Niki Ayu Anggini
Ayah di mana engkau berada
Di sini aku merindukan mu
Menginginkan untuk bertemu
Merindukan akan belaian mu
Kasih sayang mu selalu ku rindukan
Engkau selalu hadir dalam mimpiku
Mimpi yang begitu nyata bagiku
Menginginkan engkau untuk kembali
Aku selalu mengharapkan engkau hadir
Menemani aku setiap hari
Menemani masa pertumbuhan ku
Untuk tumbuh menjadi besar
Tanpa engkau di sisiku
Tanpa engkau yang menemani Hari-hariku
10. Bait Sajak Untuk Ayah
Karya: Novi Aqila
Ayah...
Tulusnya nasehatmu tlah membingkai hatiku
Menuju lembah tinggi kedamaian
Dekapanmu telah meredam amarahku
Tak kuasa tangisku berderai
Kala ku ingat kata bijakmu
Kau jaga aku
Dari kotoran raga dan jiwa yang kan nodai aku
Kau rela diterpa deburan buih yang berlalu
Demi aku
Demi anakmu
Seakan tak pernah lelah kau
hapuskan tetes air mataku
Seakan tak pernah bosan
kau redamkan aku dari tangisan
Ku urai hati ini
Untukmu
Untuk segalanya yang tlah kau labuhkan
pada Dermaga hidupku
Hanya sebentuk puisi dari ketulusan hati
Untukmu, ayah. Terima kasih.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)