Lagu anak adalah bagian tak terpisahkan dari anak-anak. Lagu-lagu itu bukan hanya kumpulan kata dan melodi yang menyenangkan, tapi juga sarana penting dalam proses pendidikan dan perkembangan. Lagu-lagu ini membawa kebahagiaan, pembelajaran, dan kenangan indah masa kecil.
Saat anak-anak mendengar lagu sesuai usia, mereka akan belajar banyak hal. Melodi yang ceria dan lirik sederhana membantu mereka mengembangkan keterampilan bahasa, seperti kosakata dan pemahaman tata bahasa.
Ketika mereka menyanyikan lagu-lagu ini, anak-anak juga mengasah keterampilan sosial untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Tidak hanya itu, lagu anak juga membawa pesan moral dan nilai-nilai penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Lagu Daerah dari Jawa Timur |
Lagu Anak-anak dari Jawa Timur
Lagu anak-anak Pelangi contohnya, yang mengajarkan tentang warna-warna dan keragaman. Lagu-lagu tentang persahabatan dan kerja sama mengajarkan pentingnya nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu pula lagu anak-anak daerah. Selain memiliki nilai moral, lagu anak daerah juga membantu anak mengenal budaya dan kosakata daerah itu sendiri. Berikut lagu anak-anak dari Jawa Timur beserta liriknya.
Cublak-cublak Suweng
Melansir laman Kemendikbud, lagu anak asal Jawa Timur ini memiliki makna mengajarkan anak agar tidak mengikuti hawa nafsu dalam mencari harta. Melainkan harus mengandalkan hati nurani sehingga tidak menjadi orang serakah.
Sebab, dengan mengikuti hati nurani, seseorang akan merasa ringan dalam bekerja dan rezeki yang didapat akan menjadi berkah untuk dirinya di dunia. Simak lirik lagu anak-anak Cublak-cublak Suweng.
Cublak-cublak Suweng
(Tempat anting)
Suwenge ting gelenter
(Antingnya berserakan)
Mambu Ketundhunh gudel
(Berbau anak kerbau yang terlepas)
Pak empong lera-lere
(Bapak ompong yang menggeleng-gelengkan kepalanya)
Sapa ngguyu ndhelikkake
(Siapa yang tertawa dia yang menyembunyikan)
Sir sir pong dhele kopong
(Kedelai kosong tidak ada isinya)
Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)