Banyak cara dilakukan untuk melestarikan permainan tradisional. Di Tulungagung ratusan ASN saling berkompetisi dalam Festival Permintaan Tradisional.
Festival yang digelar di lapangan Hutan Kota Tulungagung tersebut mempertandingkan tiga jenis permainan tradisional, yakni tarik tambang, balap terompah dan balap egrang.
Dengan semangat para pegawai pemerintah dari berbagai instansi saling adu strategi dan ketangkasan untuk mengalahkan lawannya. Keseruan pun tampak terasa saat peserta saling bertanding, jatuh bangun hingga gelak tawa penonton semakin menyemarakkan perlombaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno, mengatakan festival digelar untuk meramaikan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-818 Tulungagung.
"Ini dalam rangka rangakaian Hari Jadi 818 Tulungagung. Hari ini bersama seluruh OPD kita sedikit menggeser pikiran kita dari rutinitas pekerjaan agar fres dan bahagia, bahagia ini penting," kata Heru Suseno, Jumat (3/11/2023).
Tak hanya itu, festival tersebut sengaja digelar sebagai salah satu upaya pelestarian berbagai permainan tradisional yang ada di Indonesia.
"Betul sekali ini sebagai upaya pelestarian, kita flashback mengenang masa lalu, permainan-permainan zaman dulu. Kita ambil hal-hal positif dari masa lalu," jelasnya.
Sementara salah seorang peserta balap terompah Siska, mengaku untuk membutuhkan kekompakan tim untuk bisa mengalahkan para peserta lain.
"Alhamdulillah dengan penuh perjuangan akhirnya bisa juara dua. Kesulitannya kalau balap terompah ini adalah pada saat start atau angkat kaki pertama, kemudian juga pada saat balik kanan," kata Siska.
(irb/fat)