7 Tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945

7 Tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Neshka Rizkita - detikJatim
Kamis, 02 Nov 2023 15:00 WIB
Profil Bung Tomo, sosok penting dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Bung Tomo, tokoh penting dalam Pertempuran 10 November 1945/Foto: Situs Kebudayaan Kemdikbud
Surabaya -

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Ada banyak tokoh dalam pertempuran tersebut.

Mereka berperan besar dalam memimpin dan menginspirasi perjuangan rakyat di Surabaya. Pertempuran Surabaya bertujuan mengusir tentara Inggris dan Belanda, yang ingin kembali menduduki Indonesia.

Awalnya, tentara Inggris diketahui hanya akan melucuti senjata tentara Jepang. Namun berujung pertempuran sengit di Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

jembatan merahJembatan Merah, saksi bisu Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945/ Foto: Deny Prastyo Utomo

Tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945

1. Bung Tomo

Bung Tomo memiliki nama lengkap Sutomo. Ia adalah salah satu tokoh terkenal dalam pertempuran di Surabaya.

Bung Tomo terkenal sebagai pembicara yang mampu mendorong orang untuk berjuang. Ia lahir di Surabaya pada 3 Oktober 1920.

ADVERTISEMENT

Sebagai seorang jurnalis, Bung Tomo pernah bekerja di berbagai kantor berita dan surat kabar. Ia juga Ketua Umum Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI) pada masa penyerangan tentara asing tersebut.

Melalui siaran Radio Pemberontakan yang dimiliki BPRI), Bung Tomo berpidato dengan membara dan percaya diri secara terus menerus. Pidato perjuangan Bung Tomo mendorong masyarakat Surabaya untuk berperang mengusir tentara asing.

Bung Tomo telah mencapai banyak prestasi. Presiden Soekarno pernah menunjuknya untuk mengelola TNI AD, AL dan AU.

2. KH Hasyim Asy'ari

Tokoh penting dalam Pertempuran Surabaya tidak hanya dari kalangan nasionalis. KH Hasyim Asy'ari adalah salah satunya.

KH Asy'ari lahir di Jombang pada 14 Februari 1871. Beliau adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

KH Asy'ari adalah tokoh yang berperan dalam Pertempuran Surabaya. Di mana ia memberikan fatwa hukum yang disebut sebagai Resolusi Jihad yang memicu semangat bersama.

Pertemuan KH Asy'ari dengan wakil-wakil cabang NU di Jawa dan Madura menghasilkan Resolusi Jihad. Di mana mempertahankan Tanah Air adalah jihad yang suci.

Resolusi Jihad membuat masyarakat Surabaya dan para santri bersemangat untuk memerangi tentara asing, yang ingin mengganggu kemerdekaan Indonesia.

3. Prof Dr Moestopo

Moestopo lahir pada tanggal 13 Juni 1913 di Kediri. Ia merupakan pahlawan nasional yang berkontribusi pada pertempuran besar di Surabaya.

Moestopo adalah lulusan kedokteran gigi dan mampu memimpin tim. Setelah meninggal, ia diberi gelar sebagai Mayor Jenderal TNI.

Sebagai tokoh dalam Pertempuran Surabaya, peran Moestopo adalah mengambil senjata milik tentara Jepang. Sehingga bisa digunakan untuk berperang melawan tentara Sekutu.

Karena Moestopo merupakan pendiri Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Menteri Pertahanan At interim, mengambil senjata dari tentara Jepang mudah baginya.

BKR Jawa Timur didirikan setelah PETA dibubarkan, yang membantu Indonesia mempertahankan kedaulatan. Moestopo benar-benar seorang pemimpin yang luar biasa.

Selain menyediakan senjata, Moestopo juga merupakan figur yang menentang dan menghentikan masuknya pasukan Inggris ke Surabaya. Ia tidak ragu untuk berpidato di depan umum, mendorong masyarakat Surabaya untuk menentang kedatangan tentara Inggris dan sekutunya.

4. Majyen Sungkono

Mayjen Sungkono adalah figur militer dalam Pertempuran Surabaya. Ia lahir pada tanggal 1 Januari 1911 di Purbalingga, Jawa Tengah.

Mayjen Sungkono terkenal karena kepemimpinannya yang luar biasa. Ia aktif bergabung dengan PETA sebagai komandan kompi di Surabaya.

Dalam Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945, peran Sungkono adalah mendapatkan senjata dari tentara Jepang melalui diplomasi dan memimpin perang. Beberapa senjata yang dibeli dari Jepang termasuk pistol otomatis, senapan mesin ringan, pelempar granat, meriam, mortir, dan kendaraan panser.

Setelah Indonesia merdeka, Sungkono bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat dan menjadi Komandan BKR Surabaya. Majyen Sungkono dengan gagah dan penuh keyakinan memimpin pertempuran secara langsung di seluruh kota sampai dengan Surabaya.

Sehingga masyarakat dan pasukan tidak gentar melawan tentara Sekutu. Ia terus memberikan semangat melalui pidato-pidato yang membara.

5. Abdul Wahab

Hak yang sama untuk mempertaruhkan nyawa melawan penjajah dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai profesi. Salah satu tokoh penting dalam Pertempuran Surabaya adalah Abdul Wahab, seorang fotografer.

Lantas apa peran pastinya dalam peristiwa penting itu? Abdul Wahab, seorang fotografer berbakat, tidak ragu untuk mengabadikan peristiwa perobekan bendera Merah Putih di Hotel Yamato di Surabaya.

Ia juga mendokumentasikan momen pejuang Surabaya saat perang dan membawa bambu runcing melawan penjajah. Momen saat Bung Tomo berorasi di depan masyarakat Surabaya pun diabadikan oleh Abdul Wahab.

Abdul Wahab memastikan bahwa semua foto tersebut tidak akan dilucuti. Ia sangat berusaha untuk menjaga roll film agar tidak dicuri. Bahkan Abdul Wahab pergi jauh dari wilayah Surabaya untuk membuat film yang menggambarkan peristiwa penting tersebut.

6. HR Mohammad Mangoendiprodjo

Selanjutnya, tokoh Pertempuran Surabaya yang menyerang pasukan Sekutu dengan para pejuang lainnya adalah Mohammad Mangoendiprodjo. Jenderal Oerip Soemohardjo mengangkat Mohammad Mangoendiprodjo sebagai pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Divisi Jawa Timur.

HR Mohammad merupakan tokoh yang secara tegas menolak ultimatum dari tentara Sekutu, dan juga berpartisipasi secara langsung dalam peperangan melawan pasukan Sekutu.

HR Mohammad lahir di Sragen, Jawa Tengah pada 5 Januari 1905. Ia bergerak maju bersama Bung Tomo, Abdul Wahab, Moestopo, dan Doel Arnowo dalam melawan tentara Sekutu, yang ingin kembali menjajah Indonesia.

HR Mohammad dikenal karena garis keturunannya yang aktif memberontak terhadap penjajahan. Presiden Soekarno mengangkat ia sebagai Mayor Jenderal setelah kemenangan Indonesia dalam pertempuran besar di Surabaya.

7. Gubernur Suryo

Dalam daftar nama tokoh Pertempuran Surabaya, tercantum sosok pemberani yang dikenal dengan Gubernur Suryo atau Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo.

Ia menjadi Bupati Magetan dari 8 Juli 1898 hingga 1943 sebelum menjadi gubernur. Sebagai tokoh dalam Pertempuran Surabaya 1945, Gubernur Suryo mendorong semangat rakyat Surabaya, menolak tawaran Inggris, dan melawan tentara Inggris.

Gubernur Suryo mendorong arek Suroboyo untuk tidak takut melawan pasukan Sekutu. Ia juga tidak pernah lelah dan putus asa.


Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads