Sederet kerajaan pernah berdiri dan berjaya di Jawa Timur. Adanya kerajaan-kerajaan tersebut dibuktikan dengan penemuan sejumlah prasasti.
Mengutip laman Kemdikbud, prasasti merupakan piagam atau dokumen yang ditulis dari bahan keras dan tahan lama. Menurut para arkeolog, adanya prasasti menandakan berakhirnya zaman prasejarah (belum mengenal tulisan) menuju zaman sejarah.
Prasasti berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki makna pujian. Tetapi dikemudian hari, makna prasasti berarti piagam, surat keputusan, undang-undang, tulisan, dan maklumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peninggalan Kerajaan di Malang:
1. Prasasti Dinoyo
![]() |
Prasasti Dinoyo merupakan bukti dulu pernah berdiri Kerajaan Kanjuruhan. Kerajaan ini berada di lereng Gunung Kawi sisi timur. Menurut sejarah, usianya sama dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
Prasasti Dinoyo ditemukan di sekitar aliran Sungai Metro. Selain itu ada Candi Badut yang ditemukan tidak jauh dari lokasi tersebut.
Dalam prasasti diceritakan masa keemasan dari Kerajaan Kanjuruhan, dengan cara penulisan tahun berbentuk condro sangkala berbunyi Nayana Vasurasa tahun 682 Saka atau 760 Masehi.
"Sejauh yang telah ditemukan, Prasasti Dinoyo merupakan prasasti tertua di Jawa Timur. Raja Dewa Simha ayah Raja Gajayana, disebut paling awal di antara tiga deret penguasa dalam Prasasti Dinoyo. Dialah penguasa pertama di Jawa Timur sekaligus pemangku budaya Hindu," ujar seorang sejarawan, Dwi Cahyono, Rabu (23/3/2022).
2. Candi Badut
![]() |
Pada masa kepemimpinan Gajayana dibuat Candi Badut. Candi Badut berada di Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan meliputi lereng timur dan barat Gunung Kawi. Sisi barat sampai area Pegunungan Tengger Semeru. Sisi utara mencapai pesisir Laut Jawa. Sisi selatan mencapai pantai selatan Pulau Jawa.
Diceritakan setelah kepemimpinan Raja Gajayana selesai karena meninggal, maka Kerajaan Kanjuruhan dipimpin Pangeran Jananiya, yang merupakan menantu dari Raja Gajayana. Ia bisa memimpin kerajaan, namun terjadi kemunduran pada tahun 847 Masehi.
Akibatnya, ada Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah yang meluaskan kekuasaannya sampai Kerajaan Kanjuruhan, di bawah pimpinan Sri Maharaja Rakai Pikatan Dyah Saladu.
3. Candi Singasari
![]() |
Candi Singasari merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Singasari yang bercorak Hindu-budha. Candi ini terletak di Kelurahan Candirejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Candi ini ditemukan oleh Nicolaus Engelhard, yang merupakan Gubernur Pantai Timur Laut Jawa sejak 1801-1803. Ia berkebangsaan Belanda.
Candi Singasari adalah tempat pendharmaan bagi raja Singasari terakhir, yaitu Kertanegara yang meninggal pada 1292. Candi ini terletak di lembah antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna, di ketinggian 512 mdpl.
Candi dibuat menggunakan batu andesit yang ditumpuk, dan diukir dari atas ke bawah.
4. Situs Srigading
![]() |
Situs Srigading merupakan candi peninggalan Mpu Sendok pada zaman Mataram Kuno. Situs ini terletak di Desa Srigading, Lawang, Malang.
Terdapat juga bangunan di Srigading yang disebut sumuran. Ada temuan artefak yang dahulunya digunakan untuk persembahan saat mendirikan candi, seperti tembaga, besi, perunggu, dan tiga tempat alat pertanian.
Pada masa prasejarah, ketika ada orang yang meninggal, maka pusakanya harus ikut dipendam untuk mengantarkan dalam dunia kayangan.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)