Museum HAM Munir rencananya ada di Kota Batu gagal terealisasi. Keputusan itu muncul sejak Yayasan Museum HAM Omah Munir mengakhiri kerjasama dengan Pemkot Batu. Sebab selama prosesnya dinilai tidak ada kejelasan dan keseriusan.
Meski begitu, rencana untuk mendirikan Museum HAM Munir tidak sepenuhnya berakhir. Sebagai gantinya, museum HAM Munir akan dibangun di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) Malang.
Munir Said bin Abi Thalib sendiri memang merupakan alumni FH UB sebelum aktif membela penegakan HAM sepanjang hidupnya. Bahkan, Munir pernah menjadi Ketua Senat FH UB dan menghabiskan waktunya di sana untuk belajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua Yayasan MHM Suciwati, tempat yang akan digunakan nanti akan dinamakan Ballroom Munir. Lokasi yang akan digunakan itu dulunya adalah kantor Senat FH UB.
"Jadi, saya kira nafas perjuangan Munir juga masih lekat di sini,'' ujar Suciwati di FH UB, Jumat (29/9/2023).
Dia menambahkan, rencana pembangunan Museum HAM Munir di FH UB masih dalam tahap kurasi. Saat gagasan ini terwujud, barang-barang peninggalan mendiang Munir yang saat ini ada di Museum HAM Desa Sidomulyo, Kota Batu, akan segera dipindahkan.
Sebelumnya, kerjasama antara Yayasan Museum HAM Omah Munir dan Pemkot Batu berakhir karena dilatarbelakangi sejumlah faktor karena Pemkot Batu dinilai tidak memiliki visi misi yang selaras dengan penegakan HAM.
Dengan pemutusan kerjasama dengan Pemkot Batu, Yayasan Museum HAM Omah Munir menegaskan museum yang dibangun di Kota Batu tidak bisa menggunakan nama Munir. Baik sebagai nama atau bagian dari gedung tersebut.
"Yayasan Museum HAM Omah Munir juga tidak bertanggungjawab atas penggunaan anggaran dan penyelenggaraan gedung tersebut," kata Suciwati.
(dpe/fat)