Situs Watu Dukun di Ponorogo merupakan tempat Raja Airlangga bersama Empu Narotama menimba ilmu kepada Empu Barada. Ilmu yang didapat Airlangga digunakan untuk merebut Kerajaan Medang dan berdirilah Kerajaan Kahuripan.
Di situs yang berjarak sekitar 30 km di sebelah barat dari Alun-Alun Ponorogo ini terdapat sejumlah peninggalan Airlangga. Di situs ini terdapat sebuah batu besar bertuliskan huruf Jawa Kuno.
Selain itu ada juga batuan seperti balok altar (meja) dan 4 batu kursi, batu salju, batu berudak, batu suci serta batu menyerupai ranjang. Batu besar bertuliskan huruf Jawa Kuno berbentuk seperti ranjang ini sesuai dengan laman yang diunggah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto dan Badan Arkeologi Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Batu tersebut tertulis pada baris pertama terbaca WA-BA-CA-NA-WA. Di baris kedua atas berbunyi NA-LI, di baris kedua bawah berbunyi WA-NYA/BA-YA dan di baris terakhir atau ketiga adalah GI-PU-JA-PU-JA-BU-MA (MI).
"Kalau saya sendiri aslinya malah tidak tahu arti dari tulisan yang ada di batu, tugas saya merawat dan menjaga situs watu dukun serta menjamu tamu yang datang," ujar Juru Kunci Situs Watu Dukun Bibit Santoso.
![]() |
Menurutnya, situs saat ini terawat semenjak ada donatur serta perhatian dari BPCB Trowulan Mojokerto dan Badan Arkeologi Yogyakarta.
"Kalau dulu bentuknya masih alami, sekarang sudah ada bangunan untuk warga yang mau menyepi," pungkas Bibit.
(sun/iwd)