Cara Warga Probolinggo Perkuat Silaturahmi di Bulan Safar dengan Tajin Sappar

Cara Warga Probolinggo Perkuat Silaturahmi di Bulan Safar dengan Tajin Sappar

M Rofiq - detikJatim
Selasa, 22 Agu 2023 13:35 WIB
tajin sappar Probolinggo
Tajin Sappar di Probolinggo yang hanya ada di bulan Safar (Foto: M Rofiq)
Probolinggo -

Sebagian besar warga di Kota Probolinggo masih melakukan tradisi leluhur mempererat tali silaturahmi saat bulan kedua tahun hijriah. Tradisi itu berupa membuat bubur yang dikenal sebutan 'Tajin Sappar' untuk dibagikan ke keluarga dan tetangga sekitar.

Bubur atau 'Tajin Sappar' ini kompak dibuat hanya dalam satu tahun sekali ketika menjelang masuknya Bulan Safar atau bulan kedua dalam kalender Islam. Setelah jadi, tajin yang isiannya layaknya kelereng ini kemudian didoakan lalu dibagi-bagikan.

Salah satu pembuat tajin sappar, Vita Kusuma, warga Kelurahan/ Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo mengatakan bahan utama membuat tajin sappar adalah tepung beras dan santan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

tajin sappar ProbolinggoTajin Sappar di Probolinggo yang hanya ada di bulan Safar (Foto: M Rofiq)

Selain tepung beras dan santan, lanjut Vita, ada tepung ketan, tepung kanji, santan, gula pasir, daun pandan, kapur sirih serta sejumlah bumbu pelengkap lainnya.

"Bervariasi, selain ada tajin berbentuk bola-bola kecil yang dibuat dari bahan dasar tepung kanji, ada juga bubur sumsum, bubur mutiara dan santan sebagai kuah. Terserah nanti mau dicampur jadi satu atau dipisah-pisah," kata Vita kepada detikJatim, Selasa (22/8/2023).

ADVERTISEMENT

Pengolahannya sendiri, menurut Vita, membutuhkan waktu kurang lebih hingga 2 jam lamanya. Kemudian, tajin sappar yang sudah jadi sudah jadi langsung disajikan di atas piring. Tak lupa juga untuk menambah aroma dan kesan antik, di atas piring ditaruh lembaran daun pisang.

"Jadi aromanya tidak harum santan saja, ada aroma daun juga nantinya saat tajin sappar ini disajikan panas-panas di atas piring yang sudah dilapisi daun pisang," ungkap Vita.

Sementara Zubaidah, penikmat Tajin Sappar mengatakan menikmati tajin sappar tidak ada bosannya sama sekali. Terlebih lagi, semua tajin dicampur dalam satu piring.

"Setiap tahun pasti dapat kiriman tajin sappar dari tetangga, kadang juga ya saya buat dan juga dibagi-bagikan ke tetangga. Bagi-bagi, tajin ini juga jadi cara kami dan warga lainnya untuk terus mempererat silaturahmi," kata Zubaidah.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads