Hadir di Tradisi Petik Laut Probolinggo, Khofifah Disambati Banjir Rob

Hadir di Tradisi Petik Laut Probolinggo, Khofifah Disambati Banjir Rob

M Rofiq - detikJatim
Rabu, 02 Agu 2023 15:55 WIB
Tradisi petik laut di Probolinggo
Gubernur Jatim Khofifah menghadiri tradisi petik laut di Probolinggo (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo menggelar tradisi petik laut pada Rabu (2/8). Acara yang rutin digelar setiap tahun ini dihadiri langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Tradisi petik laut merupakan selamatan desa sebagai bentuk warga sekitar mensyukuri nikmat Tuhan atas rezeki melimpah, baik itu ikan bagi nelayan setempat, atau garam dan tanaman di wilayah yang dekat dengan laut itu.

Dalam tradisi ini, ribuan warga menyiapkan larung sesaji dibentuk sebuah kapal berisi aneka macam makanan khas dan hasil bumi. Kemudian larung sesaji tersebut dilepaskan di tengah laut diiringi sebanyak 270 kapal nelayan yang sudah dihias.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejatinya, tradisi petik laut ini merupakan tradisi dari nenek moyang kita yang notabene nelayan. Tiap nelayan biasanya memiliki tradisi ini di hari dan bulan tertentu dan persatuan nelayan sangat penting sebagai penyuplai ikan," kata Khofifah usai melepas Larung Sesaji.

Tradisi petik laut di ProbolinggoTradisi petik laut di Probolinggo (Foto: M Rofiq/detikJatim)

Khofifah merencanakan akan menambah akses penambatan perahu-perahu nelayan ke depannya. Dengan tujuan, agar di tahun-tahun mendatang tradisi petik laut di Desa Kalibuntu itu juga menjadi destinasi wisata.

ADVERTISEMENT

"Apalagi masyarakat umum juga terbantu dengan adanya nelayan untuk memenuhi asupan gizi ikan yang banyak manfaatnya kepada masyarakat dan anak kecil untuk mengurangi stunting," ujar Khofifah.

Kehadiran Gubernur Jatim, mendapat apresiasi dari salah satu tokoh masyarakat, Gus Haris Damanhuri Romly. Menurut dia, kedatangan Gubernur Khofifah yang bisa menyaksikan langsung tradisi sekaligus bisa mendengar keluh kesah warga.

"Tradisi ini merupakan kearifan lokal yang harus disupport oleh semua pihak. Kedatangan ibu Gubernur juga bisa jadi momentum mendengar dan menyaksikan keluhan masyarakat di sini, yang salah satunya selalu dihantui oleh Banjir Rob," tutur Gus Haris.




(abq/fat)


Hide Ads