Tradisi berebut hasil bumi masih ada di Dusun Tambak Pesisir, Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Tradisi ini biasa digelar oleh warga sekitar bertepatan dengan momentum perayaan tahun baru Islam atau Suro.
Tradisi ini digelar pada Sabtu (29/7) malam. Tradisi ini biasanya disebut Gunungan Palajiwa. Sebelum diperebutkan, hasil bumi sumbangan warga sekitar terlebih dulu didoakan kemudian baru diarak keliling desa sebelum diperebutkan.
Isi gunungan cukup beragam sesuai hasil bumi warga Desa Dringu, mulai jagung, padi, bawang merah, terong, serta kangkung. Dan juga hasil laut yakni sejumlah jenis ikan laut hasil tangkapan nelayan Desa Dringu yang diolah menjadi ikan asap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arak-arakan hasil bumi itu diiringi kesenian Reog Ponorogo beserta tabuhan gamelan. Setelah tiba di lokasi titik kumpul, gunungan tersebut kemudian didoakan dan baru diperebutkan oleh warga. Hal itu dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai cara syukur dan menolak bala.
"Jadi tradisi ini selain memperingati tahun baru Islam juga untuk menolak bala, agar warga Desa Dringu dilimpahkan rezeki, hingga kesehatan, dengan ditandai memperebutkan gunungan hasil bumi dan laut," kata Semse, tokoh masyarakat di Desa Dringu, Minggu (30/7/2023)
Hasil bumi ini, lanjut Semse, nantinya bisa untuk dikonsumsi pribadi, ataupun disimpan. Dengan adanya kirab gunungan ini, diharapkan baik yang bekerja di laut dan di darat penghasilannya bisa melimpah, dan terpenting adalah kesehatan, baik jasmani maupun rohani.
"Kirab gunungan ini merupakan bentuk rasa syukur warga Desa Dringu dengan hasil bumi yang didapat, dan terlebih hasil bumi ke depan baik di darat, maupun di laut lebih melimpah dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di sini," ungkap Semse.
Sementara Fendi, salah satu warga mengatakan kirab ini sempat vakum dan ditiadakan dalam beberapa tahun belakangan lantaran COVID-19. Barulah, tahun ini pertama kalinya digelar kembali tradisi tersebut setelah pandemi mereda.
"Dengan cara ini warga di Desa Dringu ini dan khususnya saya, berharap rezeki lebih melimpah, terlebih selalu diberi kesehatan sehingga lancar saat mencari nafkah dan tetap bisa menggelar tradisi ini setiap tahunnya," tutur Fendi usai pelaksanaan kirab Gunungan Palajiwa.
(abq/iwd)