Festival 1001 tumpeng digelar warga Dusun Arjomulyo, Desa Bangelan, Wonosari, Kabupaten Malang. Tumpeng diarak warga lereng Gunung Kawi ini menyusuri perkampungan hingga kemudian dikumpulkan di sumber air umbulan sekaligus menjadi obyek wisata Tanaka Waterfall.
Dengan mengenakan baju adat Jawa, para warga antusias mengikuti arak tumpeng di bawah terik matahari. Kegiatan itu sekaligus untuk memeriahkan Hari Jadi Dusun Arjomulyo.
Selain ribuan tumpeng, warga dusun juga membawa gunungan hasil bumi sebagai tanda rasa syukur atas melimpahnya hasil pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah arak-arakan berhenti di Tanaka Waterfall, para sesepuh dusun kemudian menggelar ritual pengambilan air dari sumber umbulan.
Sebanyak 7 kendi disiapkan untuk menjadi tempat pengambilan air. Kendi-kendi itu kemudian dibawa serta ke lokasi 1001 tumpeng dan gunungan.
Setelah prosesi sedekah bumi dilakukan, warga kemudian saling berebut tumpeng, gunungan hasil bumi untuk disantap di lokasi acara.
Kades Bangelan, Budiono mengatakan bahwa festival 1001 tumpeng dan sedekah bumi digelar untuk memperingati HUT Dusun Arjomulyo, selain peringatan gerebek Suro.
"Festival 1001 tumpeng dan gunungan hasil bumi untuk memperingati Hari Jadi Dusun Arjomulyo. Sekaligus sedekah bumi sebagai rasa syukur warga atas berkah hasil pertanian," kata Budiono kepada wartawan di lokasi, Sabtu (29/7/2023).
Budiono mengungkapkan, 1001 tumpeng merupakan wujud harapan warga agar rezeki yang diterima lebih melimpah dari sebelumnya.
"1001 tumpeng merupakan bentuk harapan warga, agar rezekinya berlebih dari tahun sebelumnya," ungkapnya.
Sementara pengambilan air sumber umbulan ke tujuh kendi memiliki makna adanya tujuh mata air di wilayah Dusun Arjomulyo. Tujuh kendi itu kemudian diberikan kepada para perangkat, agar dapat amanah dalam menjalankan tugasnya.
"Tujuh kendi menggambarkan ada tujuh mata air disini. Untuk diberikan kepada perangkat, agar amanah dalam menjalankan tugasnya, bening, segar seperti mata air," ujar Budiono.
Sumber umbulan Tanaka sendiri dipilih, lanjut Budiono, karena dipercayai merupakan sumber mata air umbulan Tanaka yang menghidupi masyarakat Desa Bangelan.
"Adanya sumber air disini (Tanaka), karena masyarakat percaya sumber mata air ini suatu keberkahan dan menghidupi masyarakat khususnya Desa Bangelan," pungkasnya.
(abq/iwd)